Network
INDOBALINEWS --Farida Nurhan atau yang akrab disapa Omay, tak pernah menyangka konten YouTube membawa dirinya jadi miliarder dan memiliki 3 Juta lebih subscriber. Perempuan yang dulu pernah merasakan kerasnya hidup sebagai TKW di Hongkong ini, kini telah menikmati buah dari hasil kerja kerasnya.
Farida bercerita bahwa awal mulanya jadi YouTuber dari permintaan sang anak. Saat itu sang anak meminta dibelikan kamera karena mau menjadi YouTuber.
"Dia minta saya untuk beli kamera sebab ia mau jadi YouTuber. Kemudian saya beli, lalu setelah dua hari malah kameranya tidak dipakai dan digeletakkan saja di dalam kamar," ujar Farida.
Baca Juga: 300 Paket Sembako dari BI Bali, Bantu Wartawan di Masa Pandemi
Ia pun bertanya ke anaknya alasan ia tak ingin memakain kamera barunya itu. Anaknya pun menjawab mau fokus sekolah. "Lalu saya bingung, kemudian saya pakai kamera itu untuk buat video. Awal mulanya tidak ada yang suka dengan video saya, tapi lama-lama video ku banyak yang suka," ujar Farida.
Ia pun lantas berkisah perjalanan pahit manis hidupnya sebelum menjadi YouTuber. dikatakannya ia amat bersyukur memproleh pengalaman bekerja di luar negeri. "Sepintar-pintarnya otak ku, sekreasi-kreasi otak ku. Kalau aku tinggal di kampung, pasti hidup ku bakalan itu aja. Paling pun akan menjadi staf kelurahan, dan saya pun tidak bakalan bisa berbuat yang all out begitu."
Baca Juga: Trend Transaksi Digital di Bali Meningkat Signifikan
Hal tersebut kemudian mendorong dirinya untuk merantau ke Singapura dan Hongkong. Selebihnya dirinya mengaku ingin mendapatkan uang yang banyak, biar bisa menghidupkan keluar kecilnya.
Farida bercerita, dulu waktu masih sekolah dasar(SD) selalu mendapat rangking 1 dan 4. Saat jadi TKW, dirinya mengaku karena kesalahannya membuat dirinya down. Hal ini seperti yang dikutip dari kanal Youtub tvone dalam program E-talk show yang diunggah pada 27 Agustus 2021.
Farida mengaku dulu saat dirinya duduk di SMA, ia berbuat kesalahan dan harus mempertanggungjawabkannya. Pahala,menurutnya sang ayah sudah memperingatkannya untuk fokus ke sekolah saja.
Baca Juga: The Funding Pitch Event di Jimbaran Hub Bali : Reality Show Mencari Para Entrepreneur
"Saya dulu hamil diluar nikah dan pada waktu itu saya masih duduk dibangku SMA. Bapak saya selalu mengingatkan saya untuk jangan aneh-aneh, kamu anak terakhir kamu harus sekolah, saya yang biaya kamu sekolah, sekali pun papa hanya jual jamu dari kampung ke kampung, kamu jangan aneh-aneh," ungkapnya
Pada saat melahirkan dirinya menyadari bahwa bahwa "life is going on". "Kayak karma hidup itu sudah berjalan, atas Kesalahan apa yang dilakukan," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Farida, setelah melahirkan dirinya harus menyusui anaknya sampai tidak makan sehari. Setiap pagi dirinya ke sungai menyuci popok anak, di sisi lain dia juga harus memikirkan bagaimana cara supaya Asi anak lancar.
Baca Juga: Satgas Kembali Antar Warga Yang Terkonfirmasi Covid19 untuk Jalani Isoter
Setelah anaknya bisa berjalan, dirinya pun memutuskan untuk berangkat ke luar negeri. Meski sedih ia tetap berangkat mencari nafkah ke luar negeri sementara sang anak ia titip ke orangtua.
Tak berlama-lama bekerja di Singapore, ia melanjutkan bekerja di Hong Kong. Selama berkerja dia mengaku sangat hemat, bahkan untuk membeli HP pun ia tak mau karena fokus untuk menafkahi orangtua dan anaknya di kampung. Bahkan ia juga mengambil pekerjaan sampingan berjualan rokok di Victoria Park untuk menambah pendapatan.
Dalam perjuangan hidupnya dia mengaku pernah mengalami lumpuh total, karena terlalu bekerja keras ditambah cuaca di musim dingin. ***
