MUI Sebut Meninggal Tenggelam adalah Mati Syahid, Umat Diajak Salat Gaib untuk ABK KRI Nanggala 402

25 April 2021, 16:03 WIB
KRI Nanggala 402. /Antara/M Risyal Hidayat.

INDOBALINEWS – Hingga hari keempat pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 belum juga diketahui keberadaannya.

Pada, Sabtu 24 April 2021, telah ditemukan pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, botol oranye pelumas periskop kapal selam, alas salat dan spons penahan panas yang identik dengan barang-barang dari KRI Nanggala 402.

Petinggi TNI pun lantas menaikkan fase KRI Nanggala 402 dari submiss (hilang) menuju fase subsunk (tenggelam).

Baca Juga: Pencarian KRI Nanggala 402 di Dasar Laut, Ini Kesulitan Menurut Pentagon AS

Berdasarkan kondisi tersebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat menggelar salat gaib baik sendiri  maupun berjamaah untuk para awak kapal selam yang masih dalam pencarian.

"Semua dosa mereka diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya," kata Wakil Ketua MUI Anwar Abbas, dikutip dari Antaranews, Minggu 25 April 2021.

Kata dia tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi kabar duka bukan hanya keluarga awak kapal saja, tetapi duka seluruh masyarakat Indonesia.

Kendati belum ditemukan, Anwar mengajak untuk tetap menggantungkan harapan setinggi langit agar pencarian KRI Nanggala-402 dapat segera menemui titik terang.

Baca Juga: Pencarian KRI Nanggala 402, Pemimpin Bali Doa Bersama di Hari Raya Kuningan

"Tetapi kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan, kita mengharapkan agar kita semua terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran," ujarnya.

Ia lantas mengutip salah satu hadits yang menerangkan tentang mati syahid ketika seseorang meninggal akibat tenggelam, "Siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid. (HR Muslim 1915)".

Anwar meyakini jika prajurit KRI Nanggala-402 harus dinyatakan meninggal maka mereka telah menghadap Sang Pencipta dengan terhormat.

Baca Juga: Mengharukan, Beredar Video Sang Anak Larang Lettu Laut (P) Imam Adi Berangkat Tugas di KRI Nanggala-402

"Maka kalau seandainya memang mereka meninggal dalam keadaan seperti ini maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim," tuturnya.

KRI Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021 saat latihan menembakkan torpedo di perairan utara Pulau Bali.

Kontak terakhir kapal selam tercatat pada pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.

Hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan kapal selam tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.

Selanjutnya, mulai pukul 03.46 WIB KRI Nanggala 402 mulai menyelam dan tidak terlihat di permukaan air laut. Sejak saat itu, KRI Nanggala 402 tidak memberikan respons meski terus dimonitor.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler