Obat Terapi Covid-19 Produk BUMN Raib di Pasaran, Polisi Diminta Bertindak

24 Juli 2021, 19:49 WIB
Presiden Jokowi melakukan sidak ke sebuha apotek di Bogor, Jumat 23 Juli 2021, menemukan sejumlah obat terapi Covid-19 kosong. /Setpres

INDOBALINEWS – Raibnya sejumlah obat terapi Covid-19 di pasaran membuat geram Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad.

Ia mengaku heran Presiden Jokowi yang melakukan sidak ke salah satu apotek di Bogor tak mendapatkan sejumlah obat untuk terapi pasien isoman Covid-19.

Dia pun meminta pemerintah serta pihak kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan untuk terapi Covid-19 sehingga menyulitkan masyarakat yang sedang membutuhkan.

Baca Juga: Paket Vitamin dan Obat Gratis untuk Isoman, TNI Kawal Distribusi dengan Cepat dan Tepat Sasaran

Menurut Sufmi Dasco Ahmad obat-obatan terapi Covid-19 yang dicari Jokowi itu sebagian besar adalah produk BUMN Farmasi seperti Oseltamivir produksi Indofarma, Favipiravir, dan Azithromycin produksi Kimia Farma.

Sufmi Dasco Ahmad yang juga Ketua Satgas Lawan Covid-19 DPR mengatakan dalam rapat antara Komisi VI DPR dengan para direktur utama BUMN Farmasi beberapa waktu lalu memastikan obat-obatan tersebut telah diproduksi melebihi kapasitas produksinya dalam memenuhi pasokan obat selama pandemi ini.

"Saya heran kenapa obat-obatan terapi Covid-19 itu saat ini seolah-olah hilang di pasaran. Padahal para direktur utama BUMN Farmasi dalam rapat bersama Komisi VI memastikan bahwa mereka telah memproduksi lebih dari jumlah kapasitas produksinya dalam memenuhi pasokan di pasaran selama pandemi ini," katanya, dikutip dari Antaranews, Sabtu 24 Juli 2021.

Sufmi Dasco Ahmad meminta kepada aparatur pemerintah serta pihak kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan untuk terapi Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Sejumlah Obat Terkait Covid-19 Langka di Pasaran, Pemerintah Upayakan Tindakan Tegas Seperti Ini

Ia khawatir jika terjadi penimbunan obat-obatan terapi Covid-19 oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

"Saya meminta pemerintah serta aparat kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan ini. Jangan sampai adanya dugaan penimbunan obat terapi Covid-19 karena kepanikan masyarakat terhadap pandemi saat ini," ucap Dasco.

Pada Jumat 23 Juli 2021, Presiden Jokowi mengecek langsung ketersediaan obat terapi Covid-19 dengan mendatangi salah satu apotek di Bogor.

Tetapi, petugas di apotek menjawab stok Oseltamivir kosong. Presiden menanyakan kembali di mana ia harus mencari obat tersebut.

Apoteker mengatakan lama tidak menerima pasokan Oseltamivir. Terakhir, stok Oseltamivir yang sempat tersisa adalah merek Fluvir, begitu pula dengan Favipiravir.

Apotek ini juga tidak memiliki vitamin D3 5000, yang ada hanya vitamin D3 1000.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler