Pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara, Presiden Jokowi: Bukan Berarti Kita Tinggalkan Jakarta

14 Maret 2022, 05:41 WIB
Presiden Jokowi memberikan sejumlah arahan kepada para gubernur se-Indonesia, di Hotel Novotel, Balikpapan, Kaltim, Minggu 13 Maret 2022. / BPMI Setpres/Muchlis Jr.

INDOBALINEWS – Presiden jokowi memberikan arahan tentang berbagai hal kepada para gubernur yang berkumpul di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu 13 Maret 2022.

Jokowi di antaranya menjelaskan tentang pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara, di Kalimantan Timur.

“Bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI, jangan ada yang mengartikan itu, karena negara kita ini besar sekali 17 ribu pulau, PDB ekonomi 58 persen ada di Jawa, saat ini magnetnya ada di DKI Jakarta. 56 persen populasi ada di Jawa, sehingga terjadi ketimpangan ekonomi, ketimpangan infrastruktur,” kata Jokowi.

Baca Juga: Link Live Streaming Barcelona vs Osasuna, Pekan ke 28 Liga Spanyol

Dia menginginkan dengan dibangunnya Ibu Kota Nusantara, Indonesia memiliki kota dengan standar internasional yang memilki fasilitas-fasilitas berstandar internasional pula.

“Kita ingin memiliki kota yang internasional, RS internasional, perguruan tinggi internasional, sebelumnya tidak boleh, karena omnibus law sekarang boleh, bapak ibu gubernur kalau mau tarik investasi dari luar boleh, silakan,” tuturnya.

Pada kesempatan itu Jokowi juga memberikan arahan terkait penanganan Covid-19 hingga anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Perihal penanganan Covid-19, Jokowi mengingatkan kepada para gubernur untuk tidak mengendurkan pelaksanaan protokol kesehatan di daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Link Live Streaming Torino vs Inter Milan, Pekan ke 29 Liga Italia

“Patut kita syukuri penurunan kasus harian, tetapi harus hati-hati untuk semua gubernur pengendaliannya tidak dikendurkan utamanya protokol kesehatan, diimbau terus masyarakat agar taat dan patuh pada protokol kesehatan,” ujar Jokowi..

Presiden juga menekankan pentingnya vaksinasi yang harus terus digencarkan pelaksanaannya di daerah. “Dilanjutkan dengan vaksinasi, vaksin 1, vaksin 2 hingga vaksin penguat atau booster,” katanya.

Ia menjelaskan pula soal kondisi global yang terjadi saat ini yang perlu disikapi oleh para gubernur, antara lain soal krisis energi, krisis pangan, hingga situasi perang.

“Dunia pada situasi tidak mudah, baik karena disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0 ditambah lagi kekacauan karena pandemi, ditambah lagi urusan yang namanya perang,” tutur Jokowi.

Ia menyebut akibat situasi global yang tidak menentu, terjadi krisis energi dan krisis pangan yang bisa berdampak kepada negara kita.

“Harga minyak dunia naik dua kali lipat, belum gas, belum lagi kelangkaan pangan, yang menyebabkan harga-harga juga akan melonjak,” cetus Jokowi.

Presiden pun meminta kepada para gubernur untuk menyesuaikan APBD dengan situasi yang terjadi saat ini.

“Dalam penganggaran di APBD Bapak Ibu ubah semuanya tidak seperti pada waktu yang normal dulu, jangan business as usual APBD harus bisa kita create disesuaikan, kuncinya cuma satu kecepatan kita untuk menyesuaikan,” pinta Jokowi.

Tampak hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, serta Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler