Warung Makanan Tak Perlu Tutup Saat Ramadan, Sekjen MUI: Jangan Ada ‘Sweeping’ Lagi

30 Maret 2022, 20:24 WIB
MUI memperbolehkan warung makanan buka pada siang hari saat Ramadan 2022 dan berharap tidak ada lagi 'sweeping' seperti dulu. /Antara/M Risyal Hidayat

INDOBALINEWS – Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, umat muslim pun bersiap menjalankan ibadah puasa.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan pesan menyejukkan yakni warung boleh tetap buka dan jangan ada lagi sweeping terhadap warung yang jualan pada siang hari seperti dulu.  

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan warung penjual makanan tak perlu tutup saat Ramadan, hanya saja perlu diatur agar kegiatan ekonomi tetap berlangsung.

Baca Juga: Turkish Airlines Terbang Perdana ke Bali, Layani Rute Istanbul dan Denpasar PP Tiga Kali Sepekan

"Kalau ada istilah tutup semua saat Ramadan, tutup yang mana, harus jelas," ujar Amirsyah, Rabu 30 Maret 2022.

Amirsyah mengatakan munculnya pedagang saat Ramadan justru bagus. Kondisi itu bakal menghidupkan perekonomian, utamanya usaha mikro kecil, yang lesu akibat dihantam pandemi Covid-19.

Ia juga meminta pihak-pihak tertentu agar tidak melakukan sweeping terhadap tempat-tempat makan yang buka siang hari saat Ramadan.

Pemilik usaha harus menghargai orang yang sedang berpuasa, di saat yang bersamaan orang berpuasa juga mesti menghargai satu sama lain.

Baca Juga: Liga 1 BRI: Borneo FC vs Persebaya, Siapa Perkasa di Laga Terakhir?

"Apalagi ada sweeping-sweeping, jangan ada lah. Menurut hemat saya dicari strateginya, dibuat momentum yang pas sehingga di satu sisi tak mengganggu orang yang sedang berbuka. Di sisi lain, penjual makan bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan," katanya.

Sementara itu, khusus untuk tempat hiburan, ia mengimbau untuk menutupnya sementara.

"Sebaiknya tempat hiburan ditiadakan karena fokus untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadan," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengatakan selama ini warung makan kerap menutup tempat makan menggunakan tirai saat Ramadan, sehingga warga yang berpuasa tak akan tergiur dengan menu makanan di warung tersebut.

Baca Juga: Liga 1 BRI: Ini Taktik Persib Bandung Lawan Barito Putera dalam Laga Terakhir Besok

Ia memandang pengalaman para pengelola tempat makan dalam memodifikasi tempat usahanya saat Ramadan sudah arif dan bijaksana demi menghormati orang-orang yang menjalankan ibadah puasa.

"Meskipun saat Ramadan, ada kalanya orang Muslim berhalangan puasa, seperti musafir, sakit atau sedang haid nifas," tuturnya.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler