Bumi Terancam Semakin Panas Tahun 2024 ini, Pelestarian Padang Lamun Mendesak Selamatkan Bumi

31 Maret 2024, 23:44 WIB
Ilustrasi Cuaca Panas hantui bumi tahun 2024 ini /pixabay.com

 

INDOBALINEWS - Bumi makin Panas. Tahun 2023 lalu tembus berbagai rekor meningkatnya suhu panas bumi. Bagaimana dengan tahun 2024 ini.

Kepala pemantauan iklim WMO Omar Baddour mengatakan terdapat "probabilitas tinggi" tahun 2024 berpotensi menembus rekor panas baru. 

CuacaBaca Juga: Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Bali, Masyarakat Diimbau Selalu Waspada

Perubahan iklim bisa disebabkan pembakaran bahan bakar fosil ditambah pola cauca El Nino. Hutan sebagai penyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer mendapat peran penting di darat.

Di laut, keberadaan Padang Lamun tidak kalah penting, selain berperan menyerap karbon juga sekaligus sumber makanan bagi hewan laut.

Lamun, mungkin tidak sepopuler mangrove dan terumbu karang, meski keberadaannya sama-sama tergeredasi aktivitas manusia. Lamun, sering kali terlupakan dalam upaya pelestarian lingkungan. 

Padahal menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nature Geoscience, ekosistem padang lamun dapat menyerap karbon dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan hutan. 

Baca Juga: Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Tinggi Gelombang Capai 2 Meter di Perairan Bali

Padang lamun mampu menyerap sekitar 7,4 mega ton karbon per tahun, setara dengan emisi dari 1,5 juta mobil. 

Padang lamun adalah salah satu senjata penting untuk melawan krisis iklim. Setiap hektare padang lamun diperkirakan dapat menyerap karbon hingga 6,59 per tahun. 

Karbon yang tersimpan dalam sedimen padang lamun dilepaskan kembali ke atmosfer, memperkuat efek rumah kaca. 

Di Indonesia, padang lamun tersebar luas di perairan dangkal Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku, dengan potensi besar sebagai penyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. 

Baca Juga: Warga Bali Diingatkan Waspadai dan Antisipasi Cuaca Ekstrem

Selain menjadi penyedia tempat tinggal dan sumber makanan bagi berbagai biota laut. Dugong, penyu, ikan kecil, kepiting, dan udang adalah beberapa contoh biota laut yang sangat bergantung pada padang lamun. 

Lamun beda dengan rumpt laut. Lamun adalah tumbuhan berbunga yang tumbuh di lingkungan laut dangkal. Lamun tumbuhan berbiji satu yang mempunyai akar, rimpang, daun, bunga dan buah seperti halnya dengan tumbuhan berpembuluh yang tumbuh di darat.

Kesadaran kita akan pentingnya padang lamun harus semakin ditingkatkan dengan berbagai upaya pelestarian, baik melalui pembatasan penebangan mangrove, penanaman kembali lamun, dan pengembangan ekowisata laut. 

Masa depan padang lamun sangat tergantung pada komitmen kolektif kita untuk melindunginya. Dengan meningkatkan kesadaran, mendukung upaya pelestarian, mengubah kebiasaan, dan memilih produk berkelanjutan, kita semua dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian "Permadani Biru" ini.***

Sumber: Berbagai sumber 

Editor: Saifullah

Tags

Terkini

Terpopuler