Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Pekan Ketiga Mei 2021, Menggunakan Vaksin Sinopharm dan Sputnik

- 20 April 2021, 16:56 WIB
Seorang petugas sedang menyuntikkan vaksin Covid-19.
Seorang petugas sedang menyuntikkan vaksin Covid-19. /M Agung Rajasa/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS – Berbagai upaya dilakukan untuk menekan penularan Covid-19 di antaranya dengan meningkatkan jumlah warga yang mendapatkan vaksinasi.

Langkah tersebut tentu untuk segera mendapatkan jumlah vaksinasi mencapai 70 persen dari populasi agar mendapatkan herd immunity atau kekebalan kelompok.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menyebut program vaksinasi gotong royong yang diminati ribuan perusahaan bakal diawali pada pekan ketiga Mei 2021.

Baca Juga: 6 Juta Bulk Bahan Baku Vaksin Sinovac Tahap Ketujuh segera Diolah Biofarma

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Menggelinding, BPOM Percepat Proses Penelitian hingga Produksi

"Vaksin yang akan digunakan adalah Sinopharm dan Sputnik. Sementara pelaksanaan vaksinasinya diharapkan akan dilakukan pada minggu ketiga Mei 2021," ungkap Rosan, dikutip dari PMJNews, Selasa 20 April 2021.

Menurut Rosan Kadin mencatat sebanyak 17.387 perusahaan dengan 8,6 juta orang telah mendaftar untuk program vaksinasi gotong royong yang dibuka sejak 28 Januari-10 April 2021.

Rosan mengatakan sempat menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Jokowi. Kata dia Presiden berharap agar vaksinasi dapat segera dilakukan sehingga meningkatkan kepercayaan bagi para pekerja dan rasa aman.

Baca Juga: Wacana Penggabungan Dua Kementerian, Pemerintah Tetap Kembangkan Vaksin Merah Putih

vaksinBaca Juga: Percepatan Vaksinasi Digenjot, Kejar Target  Capai 182 Juta Orang pada Akhir 2021

Kadin Indonesia memastikan program vaksinasi gotong royong tidak dibebankan kepada karyawan, melainkan ditanggung perusahaan. Jenis vaksin yang akan digunakan pun di luar dari Sinovac yang ada dalam daftar program vaksin gratis pemerintah.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha, juga melakukan sosialisasi terkait hal ini dan ternyata antusiasme swasta dari berbagai sektor sangat tinggi untuk mengikuti program ini," kata Rosan pasa kesempatan sebelumnya.

Rosan menilai program vaksinasi mandiri lebih efisien dibandingkan dengan mengeluarkan biaya untuk hal-hal lain seperti tes antigen dan PCR. Selain itu, vaksinasi karyawan diyakini dapat mengembalikan jumlah pekerja kembali normal sehingga produktivitas akan membaik pula.

"Perusahaan-perusahaan mengharapkan agar vaksinasi bisa segera dilaksanakan sehingga memberikan rasa aman dan nyaman dalam beraktivitas. Kita juga berharap agar iklim usaha segera pulih dan perekonomian dapat bergerak," katanya.***

 

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah