Sulitnya Pencarian KRI Nanggala 402 di Laut Bali Mengingatkan Tragedi Kapal Selam Kursk

- 24 April 2021, 13:07 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402
Kapal selam KRI Nanggala-402 /Dicky S/Instagram/@adalerja.id

INDOBALINEWS - Sulitnya pencarian KRI Nanggala - 042 yang hilang kontak pada Rabu 21 April di Laut Bali mengingatkan publik akan peristiwa kecelakaan kapal selam Kursk yang karam di dasar Laut Barents.

Setelah tiga hari dalam pencarian, sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan KRI Nanggala-042 yang hilang setelah meminta izin latihan tembak strategis di perairan Bali.

Muncul kekhawatiran hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402 akan berakhir buruk sebagaimana penuturan mantan komandan dari kapal selam, Ryan Ramsey yang menyatakan kapal selam tersebut mustahil diselamatkan.

Baca Juga: Jubir Wapres KH Ma'ruf Amin Luruskan Dispensasi Mudik bagi Santri saat Pengetatan Perjalanan

Kekhawatiran seperti Ryan Ramsey mengingatkan perisitiwa kecelakaan kapal selam paling terkenal di dunia yakni tragedi kapal selam Kursk pada 18 Agustus 2000, menewaskan 118 orang.

Lantas, apa penyebab kecelakaan dan adakah kesamaannya dengan menghilangnya kapal KRI Nanggala 402.

Dinukil dari Historia, kecelakaan kapal selam Kursk disebabkan adanya kebocoran gas yang terjadi di kompartemen yang menyimpan torpedo pada kapal. Kebocoran menyebabkan dua ledakan besar yang langsung membuat kapal karam seketika di dasar Laut Barents.

Baca Juga: Update Terkini ..Simulasi BPPT, Kapal Selam KRI Nanggala-042 Bisa Terbawa Arus ke Laut Dalam

Kru dalam kapal tewas dalam insiden itu kecuali 23 orang yang sempat selamat karena berada di kompartemen yang berbeda.

Saat itu, pemerintah Rusia berupaya menyelamatkan nyawa dari 23 orang yang terperangkap di dasar laut tersebut seperti mengirim wahana penyelamat ke dalam laut.

Sulitnya medan yang harus dilalui, dan peralatan kurang memadai, operasi penyelamatan menjadi mustahil dilakukan padahal lokasi kapal sudah diketahui persis.

Baca Juga: Update...TNI: Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 Difokuskan di Sembilan Titik Perairan Bali

Kondisi itu diperparah sikap Rusia menolak bantuan dari negara lain karena menganggap kecelakaan tersebut sebagai aib yang harus disembunyikan.

Sampai akhirnya hari kelima setelah kapal selam Kursk tenggelam, Presiden Vladimir Putin mengizinkan negara lain untuk ikut membantu.

Hanya saja, waktu lima hari sudah terhitung sangat terlambat bagi kru yang ada di dalam kapal. Saat kapal berhasil dimasuki oleh penyelam dari Norwegia, para penyelamat menemukan fakta bahwa seluruh kru di kapal selam Kursk sudah tewas.

Baca Juga: Update..Panglima TNI dan Kapolri Akan Pimpin Pancarian Kapal Selam Nanggala-402 di Perairan Bali.

Situasi yang sama bisa saja terjadi pada kondisi KRI Nanggala jika melihat kecelakaan tragis yang menimpa kapal selam Kursk.

Terlebih, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan oksigen pada kapal KRI Nanggala 402 hanya bisa bertahan hingga Sabtu, 24 April 2021 pukul 03.00 WITA dan bodi kapal dari belum juga ditemukan sampai saat ini. ***

 

Editor: R. Aulia

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x