INDOBALINEWS - Kementerian Pertahanan dan TNI diminta segera melakukan audit kelayakan seluruh alutsista menyusul insiden Kecelakaan yang menimpa Kapal Selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Pulau Bali.
Anggota Komisi 1 DPR RI/Fraksi Partai Demokrat H. Darizal Basir menyatakan, dari informasi didapat Kapal Selam KRI Nanggala 402 ini adalah Kapal Selam buatan Jerman Tahun 1979.
"Secara usia sudah berumur lebih dari 40 Tahun," ujarnya dalam keterangan tertulisnya Kamis 22 April 2021.
Baca Juga: Hindari Makanan Manis dan Minuman Air Putih Berlebih saat Sahur
Karenanya, belajar dari kasus ini, pihaknya meminta Kemhan/TNI mengaudit kelayakan seluruh alutsista atau Alat Utama Sistem Senjata.
Ditegaskan, alutsista yang tidak memenuhi standard kelayakan, agar segera di "pensiunkan" atau tidak digunakan lagi agar Kecelakaan seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang.
Bencana demi bencana yang selalu menimpa angkatan perang Indonesia, menandai rapuhnya ALUT yang ada karena usia yamg sangat tua.
Baca Juga: KKP Latih Masyarakat Diversifikasi Olahan Ikan Pascabencana Alam di NTT
Pemerintah agar memberikan prioritas pembangunan Pertahanan pada modernisasi Alutsista sesuai dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar perang sebagaimana yang tertuang dalam kebijakan "Minimum Essential Force".
"Modernisasi Alutsista sebagai upaya menjaga keutuhan, kewibawaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi harus disegerakan," tukasnya.
Hal itu dilakukan mengingat luasnya wilayah negara, dan dinamika ancaman yang terjadi disekitar wilayah kita eksakalasinya semakin meningkat.
Baca Juga: Krisis Politik Berujung Kekerasan Brutal, PBB: Jutaan Warga Mianyar Terancam Kelaparan
Atas insiden kapal selam KRI Nanggala 402 saat melakukan latihan penembakan torpedo itu, Darizal menyatakan keprihatinan mendalam.
"Semoga segera ditemukan posisi kapal, dapat di angkat naik ke permukaan dan semua penumpang/ABK dalam keadaan selamat," harapnya. ***