Penerapan Kendaraan Listrik Diprediksi Tekan Karbondioksisa Transportasi 59 Persen

- 28 April 2021, 05:07 WIB
Mobil listrik bakal mengatasi problem polusi udara yang diakibatkan kemacetan kendaraan yang menggunakan BBM seperti ini.
Mobil listrik bakal mengatasi problem polusi udara yang diakibatkan kemacetan kendaraan yang menggunakan BBM seperti ini. /kabar-priangan.com/Aris MF/

Sejak 1970, lanjut Safrudin, Indonesia masih dijanjikan transfer of technology tetapi tidak kunjung terjadi, maka Indonesia sudah selayaknya merebut momentum kendaraan rendah emisi karbon.

Apalagi Indonesia memiliki ketersediaan nikel, kobal, dan logam tanah jarang yang bisa dijadikan raw material untuk membuat baterai kendaraan listrik.

Baca Juga: 19 Ruas Tol Baru Sepanjang 427 Kilometer Bakal Rampung Akhir 2021

"Semoga ini bisa memberikan gambaran kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang galau karena cenderung menuruti apa yang diinginkan oleh oligarki," ujarnya.

Ekonom senior Faisal Basri mengatakan negara-negara yang paling siap dengan produk rendah karbon akan mendominasi perdagangan internasional di masa depan.

Sedangkan negara yang menghasilkan produk tinggi karbon, seperti Indonesia akan mendapatkan pelarangan ekspor yang bisa berdampak buruk terhadap perekonomian.

"Orang lain sudah hijrah total, sehingga nanti produk Indonesia akan di-ban. Nanti kita marah lagi, kita dijajah dunia, kita didikte tidak berdaulat... yang ada ini kedaulatan global," katanya.***

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah