Bansos Telah Disalurkan Sejak Awal Juli 2021, Mensos Akui Masih Ada Sejumlah Kendala

- 18 Juli 2021, 20:10 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengakui terdapat sejumlah kendala dalam penyaluran bantuan sosial alias bansos.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengakui terdapat sejumlah kendala dalam penyaluran bantuan sosial alias bansos. /Antara Foto/Aprillio Akbar

INDOBALINEWS – Penyaluran bantuan sosial telah dilakukan sejak awal Juli 2021, tetapi masih mengalami kendala.

Bantuan sosial yang diharapkan membantu warga saat penerapan pemberlakukan pembatasankegiatan masyarakat (PPKM) darurat itu di antaranya berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), maupun Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT).

“Perlu kami sampaikan untuk PKH, BST, dan BPNT itu sudah mulai disalurkan sejak awal bulan Juli,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu 17 Juli 2021 malam.

Baca Juga: PPKM Darurat Diberlakukan di Jawa dan Bali, Bansos Dicairkan Paling Lambat Pekan Kedua Juli 2021

Tetapi, Risma mengakui masih terdapat sejumlah kendala penyaluran bansos, di antaranya penerima bantuan telah berpindah tempat tinggal sehingga perlu dilakukan verifikasi alamat terlebih dahulu.

“Memang masih belum selesai, karena ada yang kemarin sempat ditahan. Ternyata lapor ke saya, ‘saya kok enggak terima’, ternyata pindah dia tanpa memberitahu Pak RT, sehingga kita juga sempat hentikan. Kita harus cek dulu dengan data kita kenapa mereka tidak terima,” kata Risma dikutip dari laman Setkab.

Selain itu, bantuan Kartu Sembako atau BPNT yang disalurkan juga belum mencapai target sasaran sebanyak 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) karena adanya perubahan data yang ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Kenapa angkanya masih ada yang bergerak? Karena memang ada proses yang mengganti [sasaran penerima] yang meninggal dan sebagainya, sehingga kami harus mengganti data baru yang kemudian disampaikan ke bank sebagai bank penyalur, terutama PKH dan BPNT, untuk mengubah data tersebut, sehingga kenapa belum tuntas 18,8 juta,” papar Mensos.

Baca Juga: Soal Korupsi Bansos Rp100 T, Istana: Pernyataan Novel Baswedan Spekulatif dan Tidak Produktif

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah