Kenapa Prabowo Subianto Tak Ikutan Pasang Baliho? Pengamat: Dia Sibuk Membantu Presiden Jokowi

- 7 Agustus 2021, 11:01 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. /Instagram @prabowo

"Baliho-spanduk itu enggak ada gunanya. Semua orang sudah kenal Prabowo. Makanya, dia tidak terlampaui narsis, misalnya menggunakan momentum seperti Olimpiade atau apa pun yang terkait dengan pandemi, selalu memberikan ceramah-ceramah politik untuk selalu prokes dengan baliho atau apa," katanya.

Yang dibutuhkan Prabowo, menurut Adi, mempertahankan elektabilitasnya tetap di atas 50% agar dapat memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Alasannya, tingginya tingkat keterpilihan saat ini tidak menggaransinya bakal menang.

"Tugas Prabowo harus meningkatkan elektabilitasnya karena sekalipun elektabilitas paling tinggi, itu bukan bekal yang cukup atau tidak aman untuk memenangkan petarungan. Untuk sekelas Prabowo, elektabilitasnya minimal di angka 50% ke atas," ujarnya.

Tidaknya ada dua hal yang mesti dilakukan Prabowo dalam mengelola elektabilitasnya. Fokus bekerja sebagai menhan dan mengoptimalkan peran Gerindra, terutama dalam penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Natalius Pigai: Prabowo Subianto Politikus yang Fair Tidak Pernah Dendam dan Benci dengan Lawan Politik

"Gerindra memang harus terlihat bisa memberikan bantuan, memberikan kontribusi terhadap persoalan pandemi. Gerindra harus menjadi partai, pelabuhan, sandaran bagi semua yang terkena pandemi. Kalau itu dilakukan, saya kira, bagus," ucapnya.

Adi mendorong demikian lantaran banyak partai tidak terlihat melakukan kerja-kerja politik konkret dalam penanganan pandemi, terutama kepada masyarakat yang terpapar ataunya terdampak langsung. "Semua terkesan sibuk masing-masing, terutama elitenya pasang baliho."

Alasan lain Prabowo tidak ikut-ikutan memasang baliho, menurut Sekretaris DPD Gerindra NTB Ali Utsman Al Khairi rekam jejak dan figur ketua umumnya itu telah mengakar kuat sehingga tidak perlu diorbitkan melalui baliho.

Di sisi lain, hasil survei sejumlah lembaga riset menyimpulkan, popularitas Prabowo tinggi. Survei Voxpol Center yang dipublikasikan 3 Juli 2021, misalnya, popularitasnya mencapai 87,9%, sedangkan versi survei Indostrategic (3 Agustus) sebesar 92,8%.***(Gita Pratiwi/Pikiran-Rakyat.com)

 

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah