Buya Anwar menegaskan para pengusaha sebagai pemilik kapital dan sumber daya sendiri menurutnya merupakan penentu dari jalannya sebuah negara.
"Menurut Noam Chomsky, penentu sebuah negeri bukan politisi, birokrat, tentara, atau polisi, tapi pemilik kapital atau pemilik sumberdaya," tegasnya.
Sehingga, menurut dia hal ini menjadi tantangan Muhammadiyah untuk mencetak generasi pengusaha muda yang tangguh, terutama di era pandemi Covid-19.
"Bagaimana Muhammadiyah bisa menempatkan kader-kadernya di berbagai lini. Titik lemahnya yang tidak kuasai adalah elite strategis pengusaha," paparnya.
Baca Juga: Rampok Uang Negara Rp22,78 Triliun, Aset Benny Tjokro di NTB Disita Kejagung RI
Seminar yang digelar Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali di Wisma Sejahtera Kemenag, Denpasar ini mengambil tema 'Strategi dan Penguatan Kewirausahaan Melalui Digital Marketing Era New Normal'.
Kegiatan yang berlangsung daring dan luring itu juga menghadirkan pembicara lain seperti Koordinator Tim Kerja PP Muhammadiyah, Faozan Amar; Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Rachmatulloh Baja, dan praktisi IT Hendro W. Saputro.
Seminar yang dihadiri kader Pemuda Muhammadiyah se-Bali itu merupakan tindak lanjut MoU antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Gerakan Revolusi Mental.
Koordinator Tim Kerja PP Muhammadiyah Faozan Amar mengatakan kegiatan ini untuk mencetak agen revolusi mental yang berkemajuan sehingga mampu mendorong pembangunan sumber daya manusia dan kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Film Lokal Dorong Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Kucurkan Dana Promosi dan Produksi