Eliminasi Bukan Solusi Pencegahan Rabies pada Anjing, Ini Kata Ahli dan Akademisi

- 7 Juli 2022, 19:56 WIB
Multisectoral Partnership Prevention of Rabies Through One Health Approach in Bali” yang digelar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda Bali di Sanur, Denpasar, Kamis, 7 Juni 2022.
Multisectoral Partnership Prevention of Rabies Through One Health Approach in Bali” yang digelar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda Bali di Sanur, Denpasar, Kamis, 7 Juni 2022. /Dok. IAKMI

INDOBALINEWS.COM - Eliminasi terhadap anjing untuk mengurangoi penyebaran penyakit anjing gila atau rabies sangat disayangkan.

Tindakan mematikan atau eliminasi dengan maksud mengurangi populasi anjing dan pencegahan penjalaran virus rabies itu bukanlah solusi yang tepat.

Senior Advisor APCAT Prof. Tjandra Yoga menegaskan hal itu di sela acara “Multisectoral Partnership Prevention of Rabies Through One Health Approach in Bali” yang digelar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda Bali di Sanur, Denpasar, Kamis 7 Juni 2022.

Kata dia rabies perlu ditangani dengan pendekatan 'one health' atau kesehatan satu bersama, artinya harus bersama penanganannya.

Baca Juga: DPRD Lotim, Ancam Usir Retail Modern Tak Ramah Lingkungan

Dijelaskan, pendekatan atau cara 'one health' berhubungan dengan kesehatan manusia, tanaman dan lingkungan.

“Jadi dalam konteks rabies ini, bukan hewannya yang dibatasi, tapi bagaimana merawatnya agar sehat sehingga tidak membahayakan,” tegas mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes ini mengakui dalam penanganan kasus rabies yang meningkat tahun ini, ketersediaan SDM memang masih terbatas.

Tjandra Yoga Aditama mengingatkan selain menanggulangi covid-19, masalah kesehatan lain menjadi sangat penting dan harus tetap dijaga. Jadi kesehatan harus menjadi prioritas.

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x