Tahun Politik Jelang Pilpres 2024, Jokowi: Jangan Ada Gesekan, Apalagi Adu Domba

- 29 November 2022, 12:00 WIB
Sejumlah prajurit Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) berjalan memasuki lokasi acara temu akbar Pasukan Merah TBBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat yang dihadiri Presiden Jokowi, Selasa, 29 November 2022.
Sejumlah prajurit Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) berjalan memasuki lokasi acara temu akbar Pasukan Merah TBBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat yang dihadiri Presiden Jokowi, Selasa, 29 November 2022. /JESSICA HELENA WUYSANG/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS.COM – Menjelang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024 semua pihak diminta menjaga stabilitas politik.

Presiden Jowi pun menyerukan kepada masyarakat agar menghindari benturan sosial dan tidak melakukan adu domba selama tahun politik tersebut.

"Saya titip, saya titip, saya titip. Kita semua menjaga stabilitas politik, setuju? Jangan sampai ada gesekan. Hindari. Jangan sampai ada yang benturan. Hindari. Jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba," kata Jokowi dalam acara "Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng" di Pontianak, Selasa 29 November 2022.

Baca Juga: Gempa Cianjur: Pencarian Lanjutan Tim SAR Didukung Tim Anjing Pelacak dan Pendeteksi Kehidupan

Ia juga berpesan agar masyarakat berhati-hati di tengah dinamika tahun politik menjelang Pemilu 2024.

Dia menyebut Indonesia memiliki jumlah suku yang beragam, bahkan hingga mencapai 714 suku, sehingga jangan sampai ada gesekan di antara masyarakat. Jokowi juga mendorong semua pihak untuk menjaga stabilitas keamanan.

"Negara ini harus aman. Setuju?" tegasnya.

Baca Juga: Film Petualangan Sherina 2 Mulai Syuting Berkelana Menembus Hutan Kalimantan

Apabila keamanan negara terjaga, lanjutnya, maka pemerintah dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.

Jokowi juga mengingatkan keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan besar. Oleh karena itu, keberagaman bangsa, menurutnya, jangan sampai dilupakan dan harus selalu dirawat.

"Perbedaan itu bukan memecah belah. Perbedaan itu adalah kekuatan. Perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi adalah menguatkan," kata Jokowi, dikutip dari Antaranews.

Baca Juga: BRI Liga 1 Segera Bergulir, Pelatih Persik Kediri Keluhkan Disiplin Pemain, Latihan Tidak Komplit

Dia mencontohkan salah satu keberagaman suku di Indonesia, yakni Suku Dayak di Kalimantan yang memiliki hingga ratusan sub-suku. Oleh karena itu, dia mengimbau keberagaman Indonesia harus dipegang teguh oleh berbagai pihak, termasuk oleh pemimpin Indonesia di masa depan.

"Saya tak hafal semuanya karena ada 406 sub-suku Dayak. Artinya apa? Betapa negara kita ini negara yang sangat besar sekali. Itu yang sering kita tidak sadar, dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang ke depan dan ke depannya lagi, siapa pun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam," ujar Jokowi.***

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x