Bali Siap Rebut Rp100 Triliun Per Tahun, Potensi Biaya Berobat WNI ke Luar Negeri

- 15 Juni 2023, 19:15 WIB
Ilustrasi melukat, Pemain basket BU di Pura Tirta Empul
Ilustrasi melukat, Pemain basket BU di Pura Tirta Empul /Instagram BU

INDOBALINEWS - Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya dalam meningkatkan kualitas wisatawan yang datang berkunjung ke Pulau Dewata. Salah satu langkah yang diambil dengan mengkampanyekan pariwisata kesehatan termasuk di dalamnya pariwisata spiritual melukat. Dengan digarapnya potensi ini, tidak hanya kunjungan wisatawan dalam jumlah banyak yang didapat, namun juga diharapkan bisa meningkatkan wisatawan berkualitas.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ida Ayu Indah Yustikarini menjelaskan bahwa Bali selama ini sudah sangat terkenal dengan pariwisatanya. Namun, yang belum digarap dengan maksimal adalah pariwisata kesehatan. Padahal, pariwisata kesehatan ini memiliki potensi yang sangat besar. "Jadi di Bali sudah terkenal dengan yoga, meditasi dan pariwisata spiritual seperti melukat yakni penyucian. Tidak hanya fisik tapi dari pikiran juga. Itu yang kalau bisa kita gabungkan dan tawarkan," jelasnya saat menghadiri pembukaan Bali Beyond Travel Fair di kawasan Nusa Dua, Kamis (15/6/2023)

Sehingga dengan adanya penggabungan konsep tersebut, Yustikarini mengaku Bali akan memiliki perbedaan dengan negara lainnya, bahkan diyakini bisa merebut pasar yang sudah dipegang oleh sejumlah negara seperti Thailand, Amerika, Jepang dan lainnya. Dengan adanya konsep itu, diharapkan bisa mengajak orang asing atau minimal orang Indonesia, alih-alih merawat keluar negeri, mendingan datang ke Bali. "Minimal kita dalam negeri dulu. Masyarakat yang hendak ke luar negri mendingan datang ke Bali," harapnya

Yustikarini juga menyingung dengan adanya masyarakat Indonesia pada umumnya melakukan perjalanan wisata kesehatan ke luar negeri, menyebabkan adanya 'kebocoran' yang sangat besar. Dari data yang dimiliki pihaknya, jika kebocoran pada tahun 2021 saja tercatat mencapai Rp97 Triliun. "Maka hal itu lah yang ditangkap oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi. Alih-alih menghabiskan uang di luar negri, mendingan merawat kesehatan di Bali. Harapannya itu bisa meningkatkan 10 persen wisatawan yang berkualitas," tutupnya.***

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah