KTT ASEAN 2023 Ditutup, Indonesia Konkretkan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth

- 9 September 2023, 05:22 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan palu sidang sebagai simbol penyerahan Keketuaan ASEAN 2024 kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone usai pidato penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan palu sidang sebagai simbol penyerahan Keketuaan ASEAN 2024 kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone usai pidato penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9/2023). /Dok Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru

INDOBALINEWS - Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN memberikan optimisme dan energi positif negara-negara Asia Tenggara dan para mitranya.
Demikian diungkapkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menutup KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis 7 September 2023 sore.

Presiden RI Jokowi pun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemimpin negara dan undangan yang hadir. "Selama tiga hari ini, 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan telah menghasilkan 90 dokumen outcome dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret dengan mitra.

Selama pertemuan, saya menangkap optimisme dan energi positif dari seluruh yang hadir. Jujur saya katakan, ini menguatkan harapan, ini menguatkan semangat, untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil, dan kawasan yang sejahtera," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kasus Lift Maut Ubud, Kapolres Gianyar: Pasti Nanti Ada Tersangka

KTT ke-43 ASEAN dikatakannya juga turut menjadi momentum makin mengukuhkan kawasan Indo-Pasiifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas. “Itu adalah fondasi kunci yang akan mengantarkan ASEAN ke masa depan yang lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia,” katanya dalam pernyataan resminya.

Menurut Presiden RI, itulah esensi yang dibangun Keketuaan Indonesia, menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth.

"Tapi tugas kita belum selesai. Pekerjaan ASEAN tidak mungkin selesai dalam satu keketuaan saja. Kita akan terus menghadapi berbagai macam dinamika dan kompleksitas tantangan global. Untuk itu, kita harus bahu-membahu, menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan."

Baca Juga: Naik Rp 4.000 per Gram, Ini Daftar Harga Emas, Jumat, 8 September 2023

Kita harus menjadi nakhoda di kapal kita sendiri, dan ini saatnya tongkat keketuaan diserahkan ke Laos," ujar Presiden Jokowi.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x