Habitat Nyamuk Semakin Meluas gegara Perubahan Iklim

- 10 Mei 2024, 20:51 WIB
Ilustrasi nyamuk.
Ilustrasi nyamuk. /Pixabay

 

INDOBALINEWS – Penelitian baru mengungkap habitat nyamuk semakin meluas dikarenakan perubahan iklim. Nyamuk penghisap darah bukan hanya gangguan saat musim panas, tetapi mereka juga membawa penyakit mematikan.

Ilmuwan di Los Alamos National Laboratory menyelidiki bagaimana perubahan iklim mungkin mempengaruhi penyebaran nyamuk. Hasilnya menggambarkan gambaran yang suram, menyoroti potensi konsekuensi kesehatan masyarakat yang serius.

"Kami menemukan bahwa sembilan spesies (nyamuk) dalam model kami merespons dengan tangguh terhadap perubahan iklim, yang memberi tahu kami bahwa penyakit yang ditularkan nyamuk akan menjadi ancaman terus-menerus seiring pemanasan iklim," tulis Morgan Gorris, Penulis Utama Studi, seperti dilansir earth.com, Jumat 10 Mei 2024.

Baca Juga: Foto Foto Prosesi Upacara Ngaben Putu Satria, Taruna STIP Korban Kekerasan dalam Kampus 

Singkatnya, seiring naiknya suhu global, nyamuk mungkin menemukan wilayah baru untuk berkembang. Artinya, lebih banyak orang menghadapi risiko penyakit serius yang ditularkan nyamuk.

Perubahan iklim tengah membentuk kembali ekosistem dunia dan nyamuk beradaptasi dengan cepat. Dalam studi Los Alamos National Laboratory, ilmuwan menggunakan model komputer untuk memprediksi bagaimana sembilan spesies nyamuk akan merespons suhu yang meningkat.

Temuan tersebut mengungkapkan bahwa enam spesies akan memperluas jangkauan geografis mereka, dua akan menggeser jangkauan mereka, dan satu akan tetap hampir sama.

Baca Juga: Kurang Tidur di Masa Kecil Tingkatkan Risiko Psikosis saat Dewasa

Halaman:

Editor: Ronatal Siahaan

Sumber: earth.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah