AIS Forum Jadi Momentum Gerakan Bersama Bangun Ekonomi Biru

- 9 Oktober 2023, 11:55 WIB
Ilustrasi gerbang ITDC Tempat acara KTT AIS Forum
Ilustrasi gerbang ITDC Tempat acara KTT AIS Forum /Novi ITDC

Maka itu Odo menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi tantangan bersama yang dihadapi oleh negara-negara AIS terutama dalam empat hal yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pengembangan ekonomi biru, penanganan sampah plastik laut, dan tata kelola maritim yang baik.

Baca Juga: Jelang KTT AIS di Bali, Bandara Ngurah Rai Siapkan 16 Parking Stand untuk Kepala Negara dan Delegasi

Di saat yang sama, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Usman Kansong menambahkan bahwa agenda pertemuan akan berfokus kepada tiga aspek penting, yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.

"Sudah disampaikan oleh Pak Odo bahwa melalui forum ini kita ingin membangun solidaritas negara-negara pulau dan kepulauan untuk mengatasi ancaman terhadap lingkungan. Jadi , kalau terjadi bencana lingkungan, yang terkena pertama-tama itu adalah negara kepulauan. Misalnya ada beberapa negara pulau yang diramalkan akan tenggelam bila pemanasan global tidak bisa diatasi. Nah, kita ingin membangun solidaritas negara-negara kepulauan dan negara pulau dalam memulihkan kondisi lingkungan di dunia sembari kita meningkatkan ekonomi biru. Karena ekonomi biru ini akan membantu mendorong kemajuan ekonomi melalui ekonomi biru, ekonomi yang berkelanjutan," tuturnya.

Menguatkan yang disampaikan Usman dan Odo, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marves Sora Lokita di saat yang sama mengatakan bahwa KTT AIS Forum akan menjadi tonggak kesadaran bagi semua elemen masyarakat dan pemegang kepentingan punya solusi nyata menghadapi ancaman perubahan iklim yang telah berdampak besar pada sektor kelautan.

“Menekankan pada prinsip utama yaitu saling ketergantungan (interdependence), saling membantu (mutual aid), dan saling menguntungkan (mutual benefit). Hal ini diadaptasi dari konsep gotong royong yang menenun jalinan masyarakat sebagai negara pulau dan kepulauan,” jelasnya.

Atas dasar kesamaan kondisi geografis dan tantangan, maka KTT AIS Forum 2023 menjadi wadah penting bagi negara-negara pulau dan kepulauan untuk bertukar informasi guna menemukan solusi atas tantangan bersama, seperti perubahan iklim, tata kelola kelautan, hingga polusi.

"Kita harus berada di dalam sebuah forum yang kita bisa saling tukar pikiran, berbagi pengalaman terbaik, berbagi pengetahuan, dan kita harus sama-sama menjaga satu sama lain dalam konteks ini," ujar Oki, sapaan Sora Lokita.***

Halaman:

Editor: Saifullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah