Seperti diketahui, Hamas telah memerintah Gaza sejak 2007 dan bersumpah untuk menghancurkan Israel. Israel menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan mencuri bantuan kemanusiaan, namun Hamas membantahnya. Israel telah mencegah sebagian besar bantuan masuk ke Gaza, dengan mengatakan mereka khawatir hal itu hanya akan memicu serangan Hamas.
Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mulai menyaring bantuan yang menuju Gaza di penyeberangan Kerem Shalom, namun tidak membuka penyeberangan itu sendiri, tempat sebagian besar truk memasuki jalur tersebut sebelum perang.
Dua sumber keamanan Mesir mengatakan inspeksi akan dimulai pada hari Selasa berdasarkan sistem baru yang disepakati antara Israel, Mesir dan Amerika Serikat.
Setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu pada 1 Desember 2023, Israel memulai serangan darat di selatan dan sejak itu terus bergerak dari timur ke jantung kota Khan Younis, dengan pesawat tempur menyerang wilayah di barat.
Bentrokan di Gaza Utara
Pada hari Senin, para militan dan penduduk mengatakan para pejuang mencegah tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke barat dan bentrok dengan pasukan Israel di Gaza utara, tempat Israel mengatakan sebagian besar misinya telah selesai.
Israel mengatakan puluhan pejuang Hamas telah menyerah dan mendesak pihak lain untuk bergabung dengan mereka. Sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka telah menembakkan roket ke arah Tel Aviv, tempat warga Israel melarikan diri ke tempat perlindungan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 32 warga Palestina tewas di Khan Younis semalam. Hamas mengatakan pejuangnya telah menghantam dua tank Israel dengan roket dan menembakkan mortir ke arah pasukan Israel.
Para militan dan warga mengatakan pertempuran juga sengit di Shejaia, sebelah timur pusat Kota Gaza, distrik Sheikh Radwan di barat laut dan Jabalia lebih jauh ke utara.