'Ahok Banyak Bacot Tanpa Dasar' , Hingga Andre Minta Jokowi dan Erick Pecat Ahok

- 17 September 2020, 11:07 WIB
Tangkapan layar Cuitan Andre Rosiade di akun @andre_rosiade menaggapi kritik Ahok
Tangkapan layar Cuitan Andre Rosiade di akun @andre_rosiade menaggapi kritik Ahok /Twitter @andre_rosiade

Atas kegaduhan yang disebut Andre sebagai banyak ‘bacot’ itu, Andre menyuarakan pandangannya kepada Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam twitternya, "Pak Presiden @jokowi yg sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina . Saya usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohir utk mencopot saudara BTP dari jabatannya karena menimbulkan kegaduhan dan kinerja yg bersangkutan juga biasa2 saja," kata Andre lewat akun Twitter-nya, @andre_rosiade, Selasa (15/9) malam.

 

Tangkapan layar cuitan Andre Rosiade @andre_rosiade merespon sikap Ahok yang mengkritisi Pertamina
Tangkapan layar cuitan Andre Rosiade @andre_rosiade merespon sikap Ahok yang mengkritisi Pertamina Twitter @andre_rosiade

Lebih lanjut, Andre menjelaskan, beberapa  statement Ahok yang dinilainya tanpa memiliki dasar. Seperti mengatakan, Pertamina lebih suka beli blok Migas di Luar Negeri daripada eksplorasi dalam negeri. Padahal, faktanya banyak eksplorasi dalam negeri yang telah dilakukan Pertamina.

“Statement pak Ahok ini tidak benar. Dalam data yang kami miliki dalam rangka menambah produksi di hulu, pada tahun 2019 Pertamina melakukan pengeboran sekitar 240 sumur eksplorasi dan eksploitasi dengan 800 work over.  Lebih dari 60% investasi di Pertamina adalah untuk Hulu Migas. Bahkan, untuk menambah cadangan, sepanjang tahun 2019 Pertamina melakukan studi seismic di 35 cekungan dengan panjang 31.114 km. Studi seismic yang dilakukan Pertamina ini merupakan studi seismic terpanjang di Asia Tenggara dalam waktu 10 tahun terakhir." ungkapnya.

Baca Juga: Ahok Bongkar Bobrok Pertamina dan Dorong BUMN Dibubarkan

"Hasil studi seismic sampai menjadi produksi memerlukan waktu paling cepat 7 tahun. Oleh sebab itu, untuk menambah produksi dan cadangan Hulu Migas saat ini diperlukan akuisisi blok hulu migas yang sudah berproduksi, sehingga bisa langsung menambah cadangan dan produksi migas Pertamina. Akuisisi yang dilakukan oleh Pertamina di dalam negeri dilakukan pada blok-blok yang sudah habis kontrak PSC-nya. Sedangkan akuisisi di luar negeri dilakukan pada blok-blok  yang sudah berproduksi dan memiliki cadangan yang besar.” Jelas Andre.

Selain soal eksplorasi blok Migas, Ahok juga menyebut, Pertamina tidak pernah melakukan pembangunan Kilang. Menurut Andre, statement ini tidak benar dan tanpa data. Menurut Andre, pada tahun 2019 Pertamina membangun beberapa kilang.

“Selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, sudah berapa kali sih pak Ahok melakukan kunjungan ke kilang-kilang Pertamina? Setahu saya Pertamina telah membangun Kilang Langit Biru Cilacap Tahun 2015 - 2019. Kilang ini sudah mulai beroperasi Juli 2019 yang menambah produksi Pertamax sehingga mengurangi impor BBM," tuturnya.

"Selain itu, ada Kilang RDMP Balikpapan sudah mulai dibangun sejak April 2019 dan akan selesai pada tahun 2023 sehingga nantinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360.000 bpd.  Juga ada Kilang Petrokimia di TPPI (revamping Aromatic) yang sudah mulai dibangun sejak tahun 2019, dan akan selesai di tahun 2022”. ujar Andre.

Baca Juga: Mobil Mewah Tersangka Nurhadi Mantan Sekretaris MA DIkonfirmasi Oleh KPK

Halaman:

Editor: Rudolf

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x