Sayur Digoreng Pakai Minyak Ternyata Berbahaya, Ini Penjelasannya!

18 Desember 2020, 19:12 WIB
Sayur tumis kangkung udang /Instagram/ (@resep_ibu_mertua)

INDOBALINEWS - sayuran  merupakan bahan makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Maklum, dalam sayuran terkandung serat serta berbagai vitamin, dan para ahli kesehatan pun selalu menganjurkan untuk menyelipkannya sebagai teman makan sehari-hari.

Namun sayangnya, tidak  semua orang  suka memakan sayur terlebih anak-anak, maka untuk mengakalinya,  dengan beragam teknik memasak pun dilakukan agar rasa sayuran bisa lebih bersahabat dengan lidah.

Mengolah sayur dengan berbagai macam olahan, yaitu  mulai dari direbus kemudian ditaburi mayonaise, ditumis dengan tambahan aneka daging, bahkan digoreng dengan menggunakan tepung.

Baca Juga: Galeri UMKM di Bandara Dengan Konsep Pasar Tradisional, Didukung Angkasa Pura

Adapun jenis sayuran yang biasa digoreng ternyata tak hanya bawang bombay dan jamur. Sayuran jenis lain seperti kol, bayam, wortel serta terong acapkali juga disajikan dengan cara digoreng, sehingga membuatnya terasa lebih renyah dan gurih.

Namun faktanya sayur di goreng menurut Fitri Wardah Mardiah, SKM, RD yang berprofesi sebagai ahli gizi, setidaknya ada dua hal yang terjadi ketika sayuran dicelupkan ke dalam minyak panas alias digoreng.

Baca Juga: Film Pendek ‘Calon Pengantin’ Mengedukasi Pencegahan HIV-AIDS Karya Lola Amaria

Pertama, tingkat vitamin dan mineral pada sayuran tersebut secara otomatis akan menurun.

Sebab, nutrisi yang terkandung dalam sayuran tak akan bisa bertahan dalam suhu mendidih minyak yang bisa mencapai 120-140 derajat celcius. Dengan kata lain, sayuran dipastikan tak akan sesehat seperti sebelumnya.

“Banyak orang berpikir bahwa  minyak lah yang menyebabkan sayuran kehilangan vitaminnya. Hal itu salah. Sebab yang membuat vitamin dalam sayur itu hilang adalah suhu tinggi minyak saat digunakan untuk menggoreng,” kata Fitri dikutip dari Sangbuahhati.

Baca Juga: Terkena Demam Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Ibunda Inul Daratista Nekat ke Jakarta Demi Ketemu Para Pemain

Dan yang kedua, karena minyak dipanaskan dengan suhu tinggi, maka ketika digunakan untuk menggoreng sayuran bisa terjadi reaksi kimia, sehingga membentuk zat bernama akrilamida dan radikal bebas.

Kedua zat inilah yang berbahaya jika  bertumpuk dalam tubuh dapat memicu terjadinya mutasi sel atau penyakit yang lebih dikenal dengan nama kanker.

“Sering menggoreng sayur dengan minyak baru saja tidak disarankan. Apalagi bila digorengnya dengan menggunakan minyak yang telah dipakai berulang kali atau disebut minyak jelantah. Wah itu tambah bahaya. 

 Baca Juga: 5 Cara Menabung Asyik ala Ibu Rumah Tangga di Masa Pandemi

Sebab selain mengandung radikal bebas, minyak jelantah juga turut memuat lemak trans yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang berujung pada obesitas,” ujar Fitri ***



Editor: Rudolf

Sumber: Sangbuahhati

Tags

Terkini

Terpopuler