Menyantap Kue Lebaran, Jangan Lupa Jaga Kadar Gula dalam Tubuh

14 Mei 2021, 22:35 WIB
Seorang pembuat kue mengolah adonan saat membuat kue pesanan seperti nastar, kukis, dan bronis untuk hantaran Lebaran. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

INDOBALINEWS – Camilan atau kue Lebaran biasanya banyak yang rasanya manis karena mengandung gula yang tinggi.

Spesialis gizi dari Ikatan Dokter Indonesia Amalia Primahastuti mengatakan boleh mengonsumsi camilan Lebaran, tetapi disarankan untuk mengatur jadwal dengan baik untuk mengontrol asupan gula dalam tubuh. 

Kata dia setelah Lebaran kita akan kembali ke pola dan jam makan yang normal sebelum Ramadan yakni makan tiga kali dan menyantap camilan.

Baca Juga: Begini Cara Membersihkan Organ Intim Wanita Seusai Berhubungan Seks

"Jam makan sebaiknya teratur, termasuk camilan, kita tentukan sesuai dengan munculnya sinyal lapar, misalnya pada jam 10.00 dan 16.00 adalah waktu camilan," katanya, dikutip dari Antaranews, Jumat 14 Mei 2021.

Kendati camilan atau kue Lebaran bertebaran di meja makan, seyogyanya tidak menyantapnya dengan sesuka hati. Sebaiknya rencanakan camilan apa yang akan disantap agar terhindar dari asupan berlebih.

Makan berlebihan di luar kebutuhan tubuh dapat membawa dampak negatif untuk kesehatan. Terlebih lagi jika yang dikonsumsi adalah makanan yang tinggi lemak jenuh. Selain meningkatkan proses peradangan dalam tubuh, fungsi sistem kekebalan tubuh juga bisa menurun.

Camilan sehat dengan kandungan kalori, gula, dan lemak dalam batas wajar baiknya dikonsumsi tidak terlalu banyak dan tidak terlalu dekat dengan jam makan utama agar tidak kekenyangan sehingga tak nafsu makan ketika jadwal makan utama tiba.

Dalam satu hari sebaiknya, sebaiknya batasi konsumsi gula agar tidak lebih dari 50 gram dan lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen total energi.

Baca Juga: Olahan Daging Bebek yang Lezat, Kandungan Nutrisi dan Manfaat bagi Kesehatan

Camilan yang terlalu banyak mengandung gula dapat membuat lebih cepat mengantuk serta obesitas yang dapat berujung kepada penyakit darah tinggi, diabetes, dan kolesterol.

Sedangkan camilan yang mengandung terlalu banyak garam dan penyedap rasa bisa membuat ketagihan dan terus ngemil makanan yang gurih.

Mindful snacking alias mengudap dengan sadar bisa menjadi jalan tengah bagi para pencinta camilan.  Maksudnya, mindful snacking bisa dilakukan dengan merencanakan saat mengonsumsi camilan, mulai dari menakar jumlah kudapan yang dikonsumsi hingga memerhatikan bahan baku dalam kudapan, apakah nutrisi dalam kudapan memang dibutuhkan tubuh.***

Editor: M. Jagaddhita

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler