Network
INDOBALINEWS - Tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tidak dikontrol dengan baik akan menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Seseorang dikatakan hipertensi jika jika hasil pengukuran tekanan darah sistol (angka yang pertama) 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan.
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Erwinanto mengatakan setiap peningkatan darah 20/10 mm Hg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner 2 kali lebih tinggi.
Baca Juga: Mulai Sekarang Habis Makan Sahur Jangan Langsung Tidur, Ini Bahayanya bagi Kesehatan
Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres.
“Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%,” katanya dikutip dari laman Kemenkes, Jumat 7 Mei 2021.
Kata dia konsumsi garam diperhatikan sesui anjuran 5 sampai 6 gram perhari. Padahal dalam praktek setiap hari kita tak pernah menghitung seberapa banyak memakan garam ini.
Selain konsumsi garam, kiat terhindar dari hipertensi adalah memperbanyak konsumsi sayur, buah, sedikit lemak jenuh, ikan, dan sedikit gula. Tentu, upayakan mengimbanginya dengan olahraga rutin 30 menit per hari.
Baca Juga: Tips Sehat dan Jaga Imun ala Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih
