INDOBALINEWS - Kondisi akibat pandemi Covid-19 di Indonesia banyak membawa dampak sosial. Sehingga banyak warga yang harus berjuang untuk tetap hidup dalam kesulitan yang ada.
Sebuah proses perjuangan menjadi perhatian pemilik akun @rikyrusianto yang kerap membuat puisi atas apa yang dilihat dalam hidupnya, yang kali ini sebuah puisi keprihatinan.
Puisi yang berangkat dari kehidupan seorang wanita yang harus berjuang keras, yang tampak didepan mata Ricky sehari-hari.
Ibu Ismiyati
ia dipanggil bu is
ia jarang di foto
ia jarang tersenyum
persoalan dibawa dalam mimpi ...... sendiri
ia sendiri sejak 20 tahun lalu
ia ditinggal suami saat anak kedua berusia 4 bulan
ia menjadi pembantu rumah tangga yang bukan menjadi pilihannya
kebutuhan membawanya dalam pengabdian
ia mengabdi paruh waktu
ia bekerja dari pintu ke pintu
ia bermodal tenaga dan kejujuran
waktu yang panjang mengantar pada penuaan
ia telah tua
ia bilang pandemi telah mengambil satu pintunya
mengambil kesempatan anaknya bekerja,
ia mengeluh tentang kipas anginnya yang berhenti berputar
Televisi yang tak bergambar lagi
sepedanya yang patah terbagi dua
siapa yang peduli?
hanya muda yang diambil
hanya tua yang tersisa
semua bilang
membayar dalam kewajaran
persoalan kembali dibawa dalam mimpi
kebutuhan berkejaran dengan kerentaan
dan waktu akan berakhir
saat ia dihentikan waktu
saatnya,
tiada persoalan
tiada kebutuhan
tiada kerentaan
ia diberi kelimpahan
dalam lautan cahaya
yang membuatnya
tersenyum dan tertawa
"Puisi yang idenya muncul dipagi yang mendung dan burung masih berkicau riang, menemaniku dalam menghidupi tubuh untuk menghambat renta..." ungkap pemilik akun @rikyrusianto
Sebuah puisi yang bisa kita cermati maknanya yang begitu dalam. (***)