INDOBALINEWS - Setelah lama berjuang melawan penyakit kanker yang menggerogoti tubuhnya, gitaris legendaris dunia akhirnya Eddie Van Halen harus menyerah kalah.
Kabar meninggalnya Eddie ditulis oleh sang anak Wolfgang di akun Twitter pribadinya @WolfVanHalen.
Baca Juga: Rise, Debut Manja di Blantika Musik Tanah Air
Saya tidak percaya harus menulis ini, tapi pagi ini ayah saya, Edward Lodewijk Van Halen, telah kalah dalam perjuangan panjang dan sulit melawan kanker," cuit Wolfgang Van Halen seperti yang dikutip oleh indobalinews.com dari dalam berita The Guardian di pikiran rakyat.com.
"Dia adalah ayah terbaik bagi saya. Setiap waktu saya bersamanya di atas dan luar panggung adalah hadiah," sambungnya.
Baca Juga: Walikota Rai Mantra : Denfest Ke-13, Kreativitas Meretas Batas Masa Pandemi
"Hati saya hancur dan saya pikir tidak akan bisa pulih sepenuhnya dari kehilangan ini. Saya sangat mencintai, Pop," tutupnya
Meninggalnya Eddie menjadi kehilangan besar dalam dunia musik rock. Eddie Van Halen merupakan gitaris legendaris dari band rock asal California, Van Halen yang naik daun sejak media 70an.
Baca Juga: 40 Drummer Asal Bali Nusra Bersaing di Gebrax Drum Competition 2020
Musisi ini meninggalpada usia 65 tahun karena kanker tenggorokan. Eddie Van Halen lahir pada 1955 di Amsterdam, Belanda dan dibesarkan di Pasadena, California.
Eddie membentuk Van Halen pada tahun 1974 bersama kakaknya, Alex sebagai drummer beserta bassist Michael Anthony dan vokalis David Lee Roth.
Baca Juga: Rilis Album Solo, Pasha Hengkang dari Ungu?
Van Halen tercatat sebagai satu di antara 20 musisi dengan penjualan terbanyak serta berhasil mendapatkan multi platinum selama lima tahun beruntun. Kelima album itu adalah Van Halen II (1979), Women and Children First (1980, Fair Warning (1981), Diver Down (1982) dan 1984 (1984).
Pada tahun 2015, majalah Rolling Stone menobatkan Eddie Van Halen di urutan delapan gitaris terbaik sepanjang masa.(***)