Sejarah dan Pelestarian Kain Endek Khas Bali

- 23 November 2020, 13:15 WIB
Ilustrasi Endek. Busana berbahan endek Bali dipasarkan dalam sebuah pameran
Ilustrasi Endek. Busana berbahan endek Bali dipasarkan dalam sebuah pameran /Dok Zahra



INDOBALINEWS - Kain tenun endek merupakan jenis kain istimewa yang hanya dipakai untuk acara-acara khusus. Beberapa aktivitas yang kerap mengharuskan masyarakat Bali mengenakan kain tenun endek di antaranya adalah upacara potong gigi, kremasi, perkawinan, hari raya, serta beragam upacara keagamaan Hindu lainnya.

Baca Juga: 80 Positif Covid-19 di Kerumunan Petamburan dan Tebet, Polisi Minta Rizieq Swab Mandiri

Masyarakat Bali terus berupaya untuk melestarikan keberadaan kain tenun endek, contohnya masyarakat Klungkung. Desa Sulang di Klungkung menjadi kawasan yang dikenal sebagai sentra produksi kain tenun endek khas Bali. Pemerintah juga terus berupaya mendukung aktivitas warga.

Baca Juga: Manfaat Asam Jawa Untuk Perawatan Kulit

Kerajaan Gelgel di Klungkung menjadi salah satu bukti peran besar Klungkung di masa lalu. Kerajaan ini pun memiliki banyak peninggalan, tidak hanya bangunan bersejarah,.

Tetapi juga warisan budaya berupa kain tenun endek khas Bali. Pada masa Kerajaan Gelgel, kain tenun endek merupakan kain yang secara khusus dikenakan oleh para bangsawan, seperti yang dikutip indobalinews.com dari kintamani.id.

Baca Juga: Tragedi Tali Biru, Made Gantung Diri di Pondok Kandang Sapi di Badung Bali

Sejarah kemunculan kain tenun endek khas Bali bisa ditelusuri pada abad ke 18 Masehi. Masyarakat Bali pun masih tetap mempertahankan tradisi pembuatan kain tradisional ini.

Bahkan, pemakaian tari tenun endek kini tak hanya terbatas ketika berada di pura atau hanya dipakai bangsawan. Tak sedikit masyarakat biasa yang menggunakan kain endek untuk aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Update Penanggulangan Covid-19 di Bali, Minggu 22 November 2020

Bukan hanya di Klungkung pusat produksi kain endek berada, melainkan pusat produksi kain endek khas Bali juga berada di Karangasem. Lokasi tepatnya adalah di kawasan Sidemen yang menjadi tempat berkumpulnya para penenun tradisional.

Cara pembuatan kain tradisional ini diawali dengan pemintalan benang. Benang yang digunakan sengaja dibentangkan ke alat perentang. Selanjutnya, helaian benang diikat menggunakan tali rafia dengan menyesuaikan pola serta warna yang akan digunakan. Tak lupa, benang juga harus diwarnai, dipilah, lalu bisa ditenun.

Baca Juga: Cara Mudah Bikin Alis Untuk Pemula

Cara pembuatan kain tenun juga sudah bisa dilakukan dengan peralatan yang modern. Proses pembuatan kain tenun yang modern, biasa dilakukan pada skala yang lebih besar di lingkup pabrik.

Dengan begitu, hasil produksi yang bisa didapatkan juga bisa lebih banyak dan biaya produksi yang murah. Dengan metode pembuatan yang lebih efisien, kain tenun endek khas Bali kini bisa didapatkan dengan harga murah. Motif kain tenun endek juga bervariatif. Anda dapat memilih kain tenun ini sebagai salah satu oleh-oleh yang unik dan menarik saat liburan ke Bali.

Baca Juga: Manfaat Buah Mangga Untuk kesehatan

Mengenai harganya, kain tenun ini bisa didapatkan dengan harga yang relatif tergantung banyak sisi termasuk kualitas, tingkat kesulitan pembuatan, materi kain dan lainnya.

Tapi standarnya dengan mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah pun kita bisa memiliki kain tenun endek yang memiliki kualitas yang bagus dan tampilan yang menarik.(***)

Editor: Shira Ade

Sumber: kintamani.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah