Pimpinan Wianta Foundation Buratwangi Wianta mengatakan seni pertunjukan merupakan bagian dari tradisi dan budaya Bali, sehingga masuknya performing art terutama yg terkait isu lingkungan, mendapat respons positif dari seniman maupun masyarakat Bali.
“Pada 1991 di tempat ini pernah digelar Art Camp yang melibatkan puluhan seniman Indonesia yang juga mendekatkan kegiatan seni dan lingkungan,” kata Buratwangi Wianta.
Dalam kegiatan Art Camp 2021 saat ini, selain diskusi seni dan budaya, dalam kegiatan tersebut dimeriahkan dengan performance art, pembacaan puisi, art action, video screening dan gerakan lingkungan.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 18 Oktober
Kegatan ini dibuka Bendesa Adat Desa Pekraman Apuan I Ketut Murtana yang juga seniman lulusan ISI Denpasar. Ia emberikan sarasehan singkat mengenai kesenian dan kebudayaan yang berkembang di Desa Apuan.
Sejumlah seniman juga hadir berbagi pengalaman berkesenian di antaranya proses kreatif I Made Bakti Wiyasa, Iwan Wijono (Ketua Performance Art Yogyakarta) berkisah tentag petualangan keliling dunia dengan berkesenian, dalang asal Apuan I Wayan Tastra menceritakan pengalaman menjadi seniman otodidak.
Selain itu ada aktivis lingkungan I Ketut Sudarwata berbicara tentang gerakan lingkungan, Jedink Alexander berbicara mengenai proses kreatif di era digital, Made Adnyana Ole membawakan proses kreatif penulisan kegiatan seni.
Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong dengan Desa Adat Apuan, seniman, akademisi, budayawan, aktivis lingkungan, penggiat UMKM, petani, dan sekaa teruna setempat.***