Masing-masing penyair perempuan membaca dua puisi yang sama. Satu dibaca dalam bahasa ibu atau bahasa daerah masing-masing. Satunya lagi dalam bahasa Indonesia.
Cara pembacaan puisi seperti ini adalah untuk memperkuat bahasa daerah dan bahasa nasional.
Meskipun terdengar mudah, ternyata menggunakan bahasa daerah untuk puisi tidaklah mudah.
Upaya “menerjemahkan” puisi berbahasa Indonesia menjadi ke dalam bahasa daerah, membutuhkan keterampilan berbahasa sendiri, karena bahasa sastra tidak seperti bahasa percakapan biasa. ***