Temu Seni Tari di Ubud Bali, 18 Koreografer Muda Indonesia Napak Tilas di Situs Gunung Kawi

- 19 Juli 2022, 21:16 WIB
Peserta Temu Seni Tari dari Program Indonesia Bertutur 2022 mengikuti sesi Laboratorium Seni dan kolaborasi karya dengan melakukan napak tilas di situs Gunuhg Kawi, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Selasa 19 Juli 2022.
Peserta Temu Seni Tari dari Program Indonesia Bertutur 2022 mengikuti sesi Laboratorium Seni dan kolaborasi karya dengan melakukan napak tilas di situs Gunuhg Kawi, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Selasa 19 Juli 2022. /Dok. Temu Seni Tari

Eriadi menjelaskan Gunung Kawi yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pakerisan, Gianyar merupakan situs suci yang sangat penting bagi peradaban dan budaya Bali serta menjadi salah satu inspirasi lahirnya karya sastra di Bali.

Dia menyebut kompleks candi ini merupakan gambaran refleksi filosofi bahwa air memiliki keselarasan dalam konteks rohani dan keilmuan, mengalir dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi, menjadi tumpuan dalam membangun gagasan kreatif.

Narasumber lain Ni Made Ari Dwijayanthi mengutarakan Gunung Kawi bukan sekadar pura atau candi, tapi juga merupakan bagian dari hidupnya saya sejak kecil.

 “Keluarga kami memiliki kios kecil di sepetak lahan persawahan warisan leluhur di sekitar Pura Gunung Kawi, dan kami juga bagian dari warga Krama Pangempon Pura Gunung Kawi dengan tugas utama menjaga dan melanjutkan setiap ritual di dalam situs Pura Gunung Kawi,” tutur Dwijayanthi yang juga sastrawan dan peneliti.

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat Mantap Siap Tarung Rebut Kursi DPR RI Lewat NasDem, Usai Bertemu Surya Paloh

Dwijayanthi menuturkan fungsi utama sebuah situs sejarah di Bali adalah sebagai tempat suci, tempat manusia Bali merayakan momentum penghayatan spiritualitas dan tempat belajar mengenali diri dan kehidupan.

Fasilitator Temu Seni Tari Joned Suryatmoko memaparkan seusai napak tilas peserta akan memulai sesi laboratorium pertama. Sebagai langkah awal, dengan mengenal Gunung Kawi secara fisik dan artistik mereka bisa mulai kegiatan berbagi metode penciptaan satu sama lain dan menyiapkan kolaborasi yang akan disajikan di akhir di sesi laboratorium berikutnya.

Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022 Melati Suryodarmo menjelaskan ajang Temu Seni Tari menuju festival mega event Indonesia Bertutur 2022 ini diadakan dengan mengacu pada kerangka besar: “Mengalami masa lampau, menumbuhkan masa depan”.

Dia berharap pengalaman akan masa lampau tidak hanya ditengok ulang lewat situs cagar budaya, namun juga dipertemukan dengan perspektif dan tubuh kekinian. Harapannya, laboratorium ini bisa mengenali kaitan dan keberlanjutan yang lampau dan yang akan datang lewat praktik-praktik ketubuhan dalam tari dan koreografi.

Baca Juga: Tahukah Kamu, 'Tak Cinta Rupiah' Bisa Berujung Penjara, Begini Penjelasannya

Halaman:

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah