Lulus Terbaik Pertanian Universitas Warmadewa, Putra Labuan Bajo Ini Ingin Bangun Kampung Halaman

14 September 2021, 21:43 WIB
Mahasiswa asal Labuan Bajo, Bonefasius Dureng (kiri) dinobatkan sebagai lulusan terbaik dalam Yudisium ke-66 Periode III Fakutas Pertanian, Universitas Warmadewa, Denpasar. /Dok. Humas Unwar

 

INDOBALINEWS – Mahasiswa asal Labuan Bajo, Bonefasius Dureng dinobatkan sebagai lulusan terbaik dalam Yudisium ke-66 Periode III Fakutas Pertanian, Universitas Warmadewa, Denpasar.

Bonefasius Dureng kelahiran Nekang, 5 Juni 1997 ini menjadi lulusan terbaik dengan menyelesaikan kuliah tiga tahun 10 bulan dan IPK 3,95.

Boni, begitu sapaan akrabnya, meraih prestasi berkat dukungan optimal dari para dosen baik dalam kuliah maupun berbagai kegiatan termasuk dalam acara internasional.

Baca Juga: Dugaan Diskriminasi Perempuan MC oleh Gubernur Bali, Ombudsman: Bisa Masuk Pelanggaran Maladministrasi

“Karena saya orangnya suka mencoba sesuatu hal yang baru dan ingin mencetak sesuatu hal yang baru. Saya ini orang yang kalau semakin diremehkan semakin semakin ingin mencoba. Yang penting dalam hal yang positif,” katanya, seusasi yudisium di Auditorium Widya Sabha Uttama, Universitas Warmadewa pada Selasa, 14 September 2021.

 Boni bersyukur karena diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan internasional.

Pada 2017 ia ikut pertukaran mahasiswa ke Filipina dan setahun berikutnya mengikuti program ilmiah internasional di Bangkok, Thailand.

Setelah wisuda, anak lelaki Siprianus Dureng ini berencana segera pulang kampung agar dapat berkontribusi bagi pembangunan pertanian di Labuan Bajo.

Baca Juga: Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan Bahas Nuklir Korea Utara Pascauji Coba Rudal Jelajah

Boni menargetkan ilmu yang telah didapatkan akan diajarkan ke petani agar petani mampu menyiapkan bibit unggul dan mampu meningkatkan produksi hasil pertanian.

Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb berharap sarjana pertanian tidak lagi menunggu lowongan pekerjaan tetapi mampu menciptakan lapangan kerja.

 “Artinya menciptakan lapangan kerja bukan menjadi pencari kerja. Lulusan Fakultas Pertanian tidak menunggu lama karena job bidang pertanian itu langsung bisa dikerjakan, silakan terjun ke lapangan, ke masyarakat bertani,” katanya.

Kata dia banyak petani yang sukses menjadi juragan, hal ini karena ketekunan sebagai seorang petani.

Baca Juga: Empat Angota Polri di Tual Maluku Dipecat, Dari Disersi Sampai Beristri Dua

Ia menambahkan petani memiliki kemampuan memelihara yang hidup sehingga kemudian mampu berproduksi. Jika tidak ada petani yang berproduksi maka tidak aka nada makanan yang tersedia.

Sadguna berpesan kepada alumni untuk tidak berhenti belajar, kendati telah dinyatakan lulus sebagai sarjana pertanian.

Kata dia belajar tidak hanya dari dosen ataupun di kampus, tetapi dari segala persoalan hidup dan ujian hidup.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler