INDOBALINEWS - Seorang Master of Ceremony di Bali, Putu Dessy Fridayanti, yang merasa terdiskriminasi saat menjalankan tugasnya menjadi viral di media sosial.
Echy, sapaan Putu Dessy, mencurahkan perasaannya di media sosial melalui Instagram Story yang diunggah pada Jumat, 10 September 2021.
Baca Juga: 3 Majelis Hakim Perkara Pidana di PN Gianyar Dilaporkan
Menurut Echy, dirinya merasa mendaptkan diskriminasi saat menjadi MC dalam sebuah acara yang dihadiri Gubernur Wayan Koster.
Echy menjelaskan, dirinya diperlakukan seperti tahanan atau maling yang tidak boleh muncul di panggung.
Baca Juga: Ramai Curhatan MC Perempuan di Bali Tak Boleh Tampil Saat Acara Gubernur, Begini Kisahnya
"Alasannya apa? Karena acara dihadiri oleh Gubernur Bali. Protokol Gubernur Bali karena MC-nya cewek jadi tidak boleh tampil, cukup suara saja terdengar," tulis Echy dalam Instagram Story yang kembali diunggah akun Instagram Stand 4 Justice, Jumat, 10 September 2021.
Meski demikian, pihak Pemerintah Provinsi Bali tak banyak memberi tanggapan terkait hal tersebut.
Baca Juga: Korea Utara Sukses Uji Coba Peluru Kendali Jarak Jauh