Ketua SMSI NTB Bantah Dugaan Oknum Ketua SMSI Lotim Terima Suap

15 Oktober 2022, 18:27 WIB
Ketua SMSI NTB : H. Abdus Syukur, Sabtu 15 Oktober 2022. /Indobalinews

INDOBALINEWS - Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Cabang NTB, H.Abdus Syukur membantah dugaan anggotanya yang diduga menerima suap dari kasus BBM ilegal.


Pihak kami, katanya, dalam press release Nomor: 025/A/SMSI-NTB/X-2022 tertanggal 15 Oktober 2022, sudah meminta klarifikasi dan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait.


"Jadi tidak benar ada anggota SMSI yang diduga telah menerima suap," katanya.

Baca Juga: Persib Bandung: Begini Perkembangan Pemulihan Cedera Erwin Ramdani Usai Alami Patah Tulang


Dugaan yang diarahkan oleh Ketua PGKI Lombok Timur itu, kata dia, kami tegaskan itu tidak benar.


Kesimpulan tersebut, kata H. Syukur, didapat setelah adanya konfirmasi dengan para pihak yang terkait objek dugaan tersebut.

Baca Juga: Liga 1: Cerita Komang Tri Arta Wiguna, Talenta Lokal Bali United, Berlatih Keras Demi Posisi Utama


Menurutnya, SMSI sebagai organisasi profesional yang kepengurusannya mulai pusat sampai daerah, akan segera melakukan koordinasi dengan SMSI Pusat dan seluruh cabang se-NTB, untuk menempuh upaya hukum terhadap dugaan tidak berdasar yang diarahkan kepada SMSI tersebut.

 

“Kami sudah memanggil Ketua SMSI Cabang Lombok Timur untuk klarifikasi, termasuk meminta penjelasan kepada oknum yang diduga memberi suap," sebutnya.

Baca Juga: Liga 1: Pelatih Persib Bandung Klaim Kondisi Fisik Skuad Maung Bandung Alami Peningkatan Pesat


Kalau nantinya ada arahan yang jelas untuk menempuh jalur hukum, katanya, maka SMSI Pusat di Jakarta akan segera menurunkan tim advokasi untuk malakukan pendampingan.


Pada kesempatan lain, Sudirman selaku pihak yang diduga melakukan penyuapan terhadap Ketua SMSI Lombok Timur, dikonfirmasi melalui line telephone mengatakan, bahwa apa yang dituduhkan itu sama sekali tidak benar.


“Mas Edi itu teman saya dulu waktu saya di KPU, dan tidak ada suap menyuap seperti tuduhan tersebut," katanya.

Baca Juga: Liga 1 Belum Bergulir, Ini Cara Pelatih Bali United Hindarkan Pemain dari Rasa Jenuh


Perlu dipahami, kata dia, mereka datang dari Lombok Timur ke Mataram kan jauh, jadi teman-teman yang datang itu hanya diberikan uang pengganti transport.

Masalahnya, kata Sudirman, karena saat itu kami membutuhkan informasi tentang kasus BBM ilegal yang ada di wilayah Lombok Timur.


"Kami hanya berteman, dan sudah lama tidak ketemu, sehingga kami mengundang ke Mataram untuk sekedar minum kopi bersama teman wartawan," katanya. ***

Editor: Yulius Ndakadjawal

Tags

Terkini

Terpopuler