Misterius, Muncul Kasus Gagal Ginjal Akut Serang Anak dan Balita, di Bal 11 Meninggal

- 15 Oktober 2022, 14:58 WIB
Ketua IDAI Bali, dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra beri keterangan di RS
Ketua IDAI Bali, dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra beri keterangan di RS /Dok. Saifullah

 

INDOBALINEWS  -Misterius, muncul kasus gagal ginjal akut menyerang ratusan anak di Indonesia secara mendadak, termasuk di Bali.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, mengatakan sudah ada 17 pasien di RSUP Prof Ngoerah (dulu RS Sanglah) dan didominasi oleh balita, hanya empat pasien dengan usia di atas enam tahun. Sebanyak 11 anak diantaranya meninggal dunia, satu anak masih dirawat dan lima lainnya sudah dapat beraktivitas dan menjalani pemeriksaan rutin, jelas Sanjaya.

Baca Juga: Waspada, Penyakit Misterius Serang Ginjal Anak, Tercatat dalam 3 Minggu 152 kasus

"Rata-rata meninggal dalam keadaan fungsi ginjal sangat terminal, yang kita sebut gagal ginjal akut, susah kalau sudah keadaan itu. Laju filtrasi glomerulus normalnya di atas 90 ml/menit/1,73 meter kuadrat sedangkan mereka datang di bawah 15 ml/menit/1,73 meter kuadrat," paparnya.

"AKI angka kematiannya cukup tinggi, makanya perlu waspada mendeteksi sedini mungkin. Kalau ada gejala infeksi saluran cerna dan tidak kencing harus segera diperiksa, karena akan berdampak berat kalau harus cuci darah sampai terminal berat bisa meninggal," ujarnya di Denpasar, Jumat 14 Oktober 2022.

Sanjaya Putra menyebut terdapat satu kesamaan dari sebagian besar kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak, khususnya yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah.

"Dari 17 orang yang ditangani, ini sementara dari banyak kasus memiliki keterkaitan satu sama lain, tapi belum dianggap sebagai penyebab. Karena ada MISC (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children), banyak juga kasus yang sama di luar," kata Sanjaya di Denpasar, Jumat.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Perluas Layanan dan Rujukan bagi Peserta Penderita Gagal Ginjal

Dari hasil pemeriksaannya, sebagian besar anak penderita Acute Kidney Injury(AKI) misterius itu memiliki hasil tes antibodi positif, sehingga ada kemungkinan sebelumnya pasien pernah tertular COVID-19.

"Tes antibodinya positif, itu menandakan terbentuk antibodi alamiah, menandakan pernah menderita COVID-19 yang tidak diketahui orang tuanya, dan ini yang banyak kasusnya," ujar dokter RSUP Prof Ngoerah itu.

Dari 17 pasien yang dirawat di RSUP Prof Ngoerah sejak Agustus 2022, enam diantaranya mengalami perburukan yang cepat, sehingga tak menjalani tes, sementara sisanya memiliki antibodi positif.

"Tapi, ada pasien yang negatif, kita ulang pemeriksaannya, karena gejalanya sama dan hasilnya tetap negatif. Sampai saat ini kita tidak bisa pastikan ini karena MISC, makanya disebut AKI misterius, karena dari yang baik-baik saja malah fungsi ginjalnya turun drastis," kata Sanjaya kepada media.

Dari seluruh pasien, dokter menyebut hanya empat anak yang telah mendapat suntikan vaksinasi COVID-19, lantaran anak lainnya usianya belum mencukupi untuk mendapat dosis vaksin.

Di luar kesamaan tersebut, Sanjaya menyebut belum ada temuan lain, saat dilakukan skrining, pihaknya tak menemukan gejala kelainan bawaan, termasuk mengarah kepada penggunaan obat-obat tertentu.

"Rata-rata mereka sehat yang cuma batuk, pilek, muntah, diare, tapi tanda dehidrasinya tidak sesuai dan ada gangguan kencing, bahkan tidak kencing sampai 24 jam, kadang orang tua merasa anaknya baik-baik saja," katanya.***

Editor: Saifullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x