INDOBALINEWS - Peristiwa tanah longsor yang terjadi di Karangasem Bali pada Senin 11 September 2023 dan menyebabkan 3 buruh gali tewas berawal dari pencarian batu tabas atau batu basalt.
Batu tabas adalah batu berwarna hitam yang berasal dari lahar gunung berapi yang telah membeku. Batu tabas ini berwarna abu kehitaman, permukaan tajam, serta kasar. Di Bali, batu tabas biasanya diolah oleh perajin ukir untuk dipergunakan sebagai bahan ornamen bangunan tradisional.
Hal itu dikatakan oleh I Nyoman Sidakarya, S.H., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali).
Dijelaskannya longsor terjadi di tebing Dusun Kemuning, Desa Linggasana, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Senin 11 September 2023 siang. Akibat kejadian itu sebanyak 3 orang meninggal dunia sementara 1 orang selamat dalam kondisi luka-luka.
Kronologis awalnya yakni sekitar pukul 09.00 Wita korban ke lokasi untuk melaksanakan penggalian mencari batu tabas dengan membuat goa di tebing. Menurut pengakuan korban selamat, setelah 2 jam bekerja, goa yang dibuat sudah berkisar 2 meter. Pada pukul 11.00 Wita tanah di atas lokasi (bukan di dalam goa) tiba-tiba longsor menimpa korban.
"Informasi itu kami terima dari BPBD Karangasem sekitar pukul 12.05 Wita, melaporkan bahwa akibat longsor masih ada 2 orang belum ditemukan, sementara itu warga setempat telah mengevakuasi 1 orang meninggal dunia dan 1 orang selamat," jelas I Nyoman Sidakarya dalam pernyataan resminya.
Seorang korban yang selamat atas nama I Kadek Berata (34) dan meninggal atas nama I Ketut Sueca (40), selanjutnya jenasahnya langsung dibawa menuju RSUD Karangasem.