Network
INDOBALINEWS - ZINC Shampoo kembali menghadirkan tantangan berbeda untuk para runners atau pelari yang aktif dan suka tantangan. Ini merupakan event ZINC yang ke-7 untuk perlombaan lari yang berbeda, berani dan memacu adrenalin. Dimulai dari tahun 2013, ZINC telah menghadirkan event – event lari seperti vertical run dan trail run di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali dan kota lainnya.
Tahun ini dengan tagline “DARE YOU TO BE MORE”, ZINC Trail Run ingin menantang runners untuk dapat menaklukkan tantangan dengan rute lebih jauh, lebih menantang dan memberi pengalaman lebih di Ubud, Bali. ZINC Trail Run menghadirkan lintasan trail run yang berbeda dengan lintasan lari pada umumnya, karena setiap runners harus melewati jalanan mendaki dan menurun serta melewati pematang sawah, hutan, jalan berkerikil dan bebatuan dengan udara yang segar khas Ubud, Bali.
Baca Juga: Semangati Probo 08 Bali, Dewa Nyoman Budiasa Yakin Anak Muda Jadi Penentu Pemilu 2024
“Kita sekarang total (pelari) se-ribuan ya. Jadi, sesuai dengan ekspetasi kita, memang kita membatasi untuk jumlah pesertanya karena alasan keamanan juga. Jadi medan ini kan trail run itu enggak kayak lari roadrun biasa. Jadi memang butuh pengenanganan yang khusus. Jadi kita memang batasiin demi alasan keamanan juga,” ujar Brand Manager ZINC Shampoo Steven Sean kepada awak media di sela-sela acara, Minggu 8 Oktober 2023.
Pada hari berlangsungnya event utama di tanggal 8 Oktober 2023 di Monkey Forest Ubud, Bali, ZINC Trail Run dibuka dengan seremonial persiapan pelepasan peserta oleh Steven Sean pada pukul 5.00 Wita, Minggu.
Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Dipecat PSM Makassar, Wiljan Pluim Dikabarkan Gabung Borneo FC
Para peserta kemudian berlari sejauh 10k dan 27k sambil menikmati keindahan alam Ubud, Bali. Hal ini memberikan pengalaman yang sangat berbeda dari event lari pada umumnya.
“Pastinya di sekitaran Ubud ya. Jadi lewati hutan, banjar-banjar. Jadi, sebenarnya kita tidak cuma ingin ajak orang untuk lari, tapi kita ingin nikmatin kebudayaannya, juga heritage-nya juga. Ada pura-pura yang lewati. Mereka (runners) punya pengalaman baru nih pada saat berlari,” terang Steven.
Baca Juga: 'Kekerasan Seksual di Kampus Merupakan Permasalahan Besar dan Mendalam'
Disinggung terkait peserta mancanegara, Steven mengatakan ada juga pelari yang berasal dari luar Indonesia meski jumlahnya tidak begitu besar.
“Peserta mancanegara ada, tapi jumlahnya nggak terlalu signifikan. Nggak seperti yang dulu-dulu. (Pelari) Mancanegara itu dari Europe ada, dari Jepang ada, dari Korea ada, dari USA ada,” tuturnya.
