Jelang Nyepi,Kapolsek Denut: 'Saat Pawai Ogoh-Ogoh Dahulukan Kepentingan Umum'

- 17 Februari 2024, 11:35 WIB
Ilustrasi pawai ogoh-ogoh
Ilustrasi pawai ogoh-ogoh /Antara/Nyoman Hendra Wibowo

INDOBALINEWS - Ogoh-ogoh atau patung raksasa merupakan salah satu tradisi Umat Hindu khususnya di Bali yang ditampilkan dalam pawai "Pengrupukan" tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

Pembuatan ogoh-ogoh di daerah pariwisata ini sebenarnya lebih banyak dilakukan generasi muda. Mereka menuangkan kreativitas seni khususnya seni patung dan gamelan. Kreativitas ini menjadi semakin kental, manakala dikaitkan dengan ritual (upacara keagamaan) sehingga patung yang dibuat cenderung ke hal yang menyeramkan (raksasa).

Pawai ogoh-ogoh yang berlangsung sehari sebelum Nyepi dilakukan untuk ritual Buta Yadnya (Bhuta Yajna). Buta Yadnya merupakan rangkaian upacara untuk menghalau kehadiran buta kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif dalam kehidupan manusia. Dalam rangkaian Buta Yadnya, terdapat tradisi pawai ogoh-ogoh yang membuat jadi festival tahunan yang semarak dan menjadi daya tarik pariwisata.

Baca Juga: Tunggu Hasil Penghitungan Suara Real Count KPU Pemilu 2024: MUI Imbau Masyarakat Jaga Kerukunan

Ogoh - ogoh yang sangat erat kaitannya dengan seni kreatifitas pemuda atau Yowana, yang kali ini Polsek Denpasar Utara inovasikan untuk diajak dan dirangkul bersama - sama dengan Polri, mengawal situasi kamtibmas tetap kondusif di wilayah Kecamatan Denpasar Utara.

“Malam ini, kami (Polsek Denpasar Utara-red) bersama Yowana Kota Denpasar dan STT Dharma Sawitra, mengajak semua elemen masyarakat menjaga keamanan tetap aman saat pelaksanaan pengarakan ogoh - ogoh”, buka Iptu I Putu Carlos Dolesgit, S.H., M.H., Kapolsek Denut, ketika datang bersilaturahmi dengan Yowana Kota Denpasar dan STT di Banjar Pulugambang, Peguyangan, Jum’at 16 Februari 2024 malam.

Kegiatan yang dinisiasi oleh Gung De Angga, sapaan akrab Manggala Pasikian Yowana Kota Denpasar Anak Agung Angga Harta Yana, dan Kapolsek Denpasar Utara tersebut, mengajak Pemuda untuk aktif menjaga kamtibmas tetap aman dan kondusif, melalui seni kreativitas ogoh - ogoh.

Baca Juga: Jelang Galungan dan Nyepi, TPID Bali Diminta Antisipasi Potensi Kenaikan Angka Inflasi

“Yowana adalah simbol kreativitas, teladan, dan pelindung budaya serta adat, jadi sudah sepatutnya Yowana ikut menjaga keamanan pada lingkungan dan masyarakat”, tutup Gung De Angga.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x