Tunggu Hasil Penghitungan Suara Real Count KPU Pemilu 2024: MUI Imbau Masyarakat Jaga Kerukunan

- 17 Februari 2024, 10:32 WIB
Ilustrasi Pemilu.
Ilustrasi Pemilu. /Pixabay

INDOBALINEWS - Usai gelaran pencoblosan Pemilu 2024 yang berlangsung 14 Februari 2024 lalu, masyarakat diimbau untuk menjaga kerukunan selama proses penghitungan hasil suara yang tengah dilakukan KPU hingga hari ini Sabtu 17 Februari 2024.

Masyarakat juga diminta bersabar menunggu pengumuman resmi dari pemerintah yang akan menetapkan peraih suara terbanyak dalam perhelatan akbar lima tahunan ini.

Ajakan menjaga kerukunan itu digemakan daam acara deklarasi Seruan Pemuka Agama yang digelar oleh Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) di Pura Aditya Jaya, Jakarta, Jumat 16 FEbruari 2024.

Baca Juga: Jelang Galungan dan Nyepi, TPID Bali Diminta Antisipasi Potensi Kenaikan Angka Inflasi

“Sikap kita jelas adalah seluruh rakyat warga negara Indonesia untuk tetap bersabar menunggu pengumuman resmi dari pemerintah karena pengembangan quick count seperti survei,” kata Marsudi dalam acara deklarasi Seruan Pemuka Agama, dikutip dari keterangan tertulis yang dilansir dari Antara Sabtu 17 Februari 2024.

Pria yang akrab disapa Kiai Marsudi tersebut mengharapkan tokoh agama, adat, budaya, dan lainnya untuk menyerukan ajakan menjaga bangsa ini untuk menjadi negara yang nyaman, aman, dan damai di lingkungan atau di daerahnya masing-masing.

“Kedamaian bahwa enak kepenak dalam hidup itu terwujud jika ada sikap rida, ikhlas menerima. Jika ada sikap belum menerima atau belum ikhlas, di Indonesia sudah ada jalannya. Sudah ada aturannya. Sudah jadi undang-undang, bisa memulai tahapan di Bawaslu,” ujarnya.

Baca Juga: Hyundai Optimis Creta Alpha Mampu Menjawab Kebutuhan Konsumen di Bali

Ia mengingatkan untuk tidak menciptakan permainan di luar hukum dan kekerasan selama menunggu hasil penghitungan.

“Jangan sampai nanti ada permainan di luar hukum. Jangan ada kekerasan, tapi ayu kita adalah menjadi negarawan atau menjadi bangsa yang menjunjung tinggi tentang hukum,” kata dia.

Kiai Marsudi mengingatkan pula agar masyarakat harus bisa membedakan antara pemilu dengan hubungan dalam bermasyarakat.

“Pilihan politik boleh berbeda, bangsa kita tetap satu, maka dengan demikian kita hendaknya saling melihat satu sama lain dengan kasih sayang. Jika demikian, maka dunia ini akan tercerahkan, dipenuhi kegembiraan, jiwa menjadi tentram, hati menjadi segar, bahagia akan muncul, kondisi hamba-hamba membaik, bangsa Indonesia akan tambah keberkahannya,” kata dia.

Baca Juga: Update Real Count KPU Pilpres Pemilu 2024: Prabowo Masih Unggul dengan 57,06 persen Ganjar Ketiga

Acara deklarasi Seruan Pemuka Agama digelar oleh Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) di Pura Aditya Jaya, Jakarta, pada Jumat. Dalam acara itu, diserukan deklarasi yang berisi ajakan agar masyarakat Indonesia bersabar dan menjaga lingkungan yang kondusif selama menunggu hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional dan enam partai politik lokal. Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Baca Juga: Ini Klarifikasi Ketua KPU Soal Isu Manipulasi Penghitungan Suara, Masyarakat Bisa Ikut Memantau

Menurut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x