Kebetulan, ujar Rentin, tanggal 26 setiap bulannya diperingati sebagai Hari Simulasi Bencana (HSB). “Nah, hari ini tanggal 26 dan kami menghadapi musibah yang sesungguhnya, bukan semata simulasi. Musibah seperti ini tidak bisa ditolak atau direncanakan,” paparnya.
Baca Juga: Kudeta Militer Terhadap Presiden Bolivia Luis Arce Gagal, Pasukan Kembali ke Barak
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi jajaran BPBD dan seluruh jajaran Pemprov Bali untuk melakukan pengecekan lebih detail terhadap kondisi gedung utamanya instalasi listrik dan peralatan kebencanaan seperti APAR. Dijelaskan Rentin, ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam mitigasi yaitu simulasi kerja personil, kelistrikan dan pengecekan APAR
“Yang nomor dua dan tiga sering kurang diperhatikan, tapi sangat riskan,” tandasnya. Menutup keterangan persnya, Made Rentin meyakinkan bahwa layanan BPBD Bali tidak mengalami gangguan karena bencana kebakaran ini. ***