Kenali Diri Kita Sendiri Sebelum Berinvestasi

11 Juni 2021, 10:42 WIB
Ilustrasi manusia berinterasksi sosial /Unsplash.com/@Katekalvach

INDOBALINEWS -  Ida Bagus Nyoman Pascima, Dosen Universitas Ganesha mengatakan perlunya secara personal individu mengenali diri sendiri sebelum memulai berinvestasi online.

Ia memaparkan bahwa investasi adalah penanaman asset/dana dalam jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa mendatang.

Ada tiga aspek terkait soal investasi yaitu dana, waktu dan tujuan investasi. Ada beberapa hal perlu diperhatikan untuk memulai berinvestasi. Diantaranya adalah kita perlu mengenali diri kita sendiri.

Baca Juga: Takut Aksi Premanisme? Telpon Hotline 110 Saja, Tersedia Non Stop 24 Jam

 “Lihat diri dan pahami, setiap orang memiliki prfil investasi yang berbeda-beda termasuk perbedaan kemampuan menerima risiko, kemampuan finansial, kemampuan mengelola keuangan, perbedaan tujuan investasi dan jangka waktu investasi,” ujar Pascima dalam sebuah Webinar di Kabupaten Buleleng Bali pada Senin 7 Juni 2021.

Ia juga mengatakan setiap orang yang ingin berinvestasi juga wajib mengenali jenis investasi yang ada dan segala risikonya untuk disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan investasi kita.

“Yang juga penting adalah mengenali legalitas perusahaan penyedia investasi dengan mengecek data legalitas di regulator, cek data SAtgas Waspada Investasi, cek pada website terpercaya yang bereputasi baik dan track record yang baik. Serta cek juga testimoni pengguna lain,” imbuh dalam Webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) bersama Siberkreasi.

Baca Juga: Misteri Perempuan Tewas di Bawah Tebing di Pecatu Masih Diselidiki, Santer Kabar Karena Pinjaman Online

Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).

Pada Webinar di Kabupaten Buleleng Bali hadir sebagai pembicara adalah Mora Nasution, Digital Banking Expert, Grace.M. Moulina, Head of Marcomm & Evets Department Finance Company, Ida Bagus Nyoman Pascima, Dosen Universitas Ganesha, I Gusti Lanang Agung Raditya Putra, S.Pd, MT,Founder Startup Waka Bali dan co-Founder Startup Rudaya.

Sementara itu dalam webinar dengan moderator Jhoni Chandra, juga hadir Key Opinion Leader, Muhammad Rizal memberikan pengalamannya memanfaatkan internet sehari-hari.

Baca Juga: Ber-KTP Jakarta, Seorang Pria Ditemukan Meninggal dalam Kamar Hotel di Seminyak Bali

Sementara itu Mora Nasution salah seorang pembicara berbagi tentang pentingnya dompet digital yang bertahap akan menggantikan uang tunai. Menurut Mora, meski tak bisa menghilangkan uang tunai secara 100 persen dan penggunaan saat ini masih didominasi di perkotaan, edukasi penting dilakukan untuk semakin mensosialisasikan pentingnya penggunaan dompet digital.

 Mora juga menjabarkan tentang perbedaan cara penggunaan QRIS dan NFC. DIjelaskan Mora, untuk penggunaan QRIS, cukup dengan membuka aplikasi, scan barcode dan memasukkan PIN. Sementara NFC atau Near Field Communication merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan perangkat yang berdekatan untuk saling berkomunikasi tanpa kontak.. Teknologi NFC disematkan pada smartphone, kartu pembayaran, maupun smartband.

Baca Juga: Momen Keakraban 2 Sahabat, Megawati dan Prabowo Pada Hari Kelahiran Bung Karno

“Untuk penggunaan NFC cukup dengan mengaktifkan pilihan NFC dan menempelkan kartu atau mesin pembayaran,” ujar Mora.

 Sedangkan Grace.M. Moulina membahas tentang seputar tekhni Copywriting dan Content Writing. Copywriting menurut Grace adalah tekhnik penulisan yang dibuat dengan Bahasa yang singkat, padat dan mudah diingat.

 Sedangkan content writing adalah tekhnik penulisan yang dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi sebuah brand atau perusahaan kepada publik. Konten ini berisi artikel dan mengoptimalkan keyword atau SEO (search engine optimization).***

 

 

Editor: Shira Ade

Tags

Terkini

Terpopuler