Oneject Indonesia Ekspor 150 Juta Alat Suntik Sekali Pakai untuk UNICEF dan Ukraina

26 Agustus 2021, 21:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melepas ekspor 150 juta buah alat suntik sekali pakai atau ADS untuk memenuhi kebutuhan United Nations Children's Fund (UNICEF) dan Ukraina, kamis 26 Agustus 2021. /Dok. Oneject

INDOBALINEWS - PT Oneject Indonesia (Oneject) mengekspor 150 juta buah alat suntik sekali pakai dengan total volume 200 kontainer untuk memenuhi kebutuhan United Nations Children's Fund (UNICEF) dan Ukraina.

Oneject merupakan sister company PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) produsen alat suntik auto disable syringe (ADS) dan safety needle terbesar di Asia.  

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ekspor ini merupakan langkah yang saat baik di tengah upaya pemerintah berkampanye Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) serta mendorong ekspor produksi jadi.

Baca Juga: Telkom dan Microsoft Berkolaborasi Lakukan Percepat Transformasi Digital di Indonesia

“P3DN penting untuk dilakukan dan harus didukung oleh semua pihak guna meningkatkan kesempatan lapangan kerja di sektor ini dan mampu menghemat devisa bahkan meningkatkan ekspor yang berdampak bagi perekonomian nasional seperti yang dilakukan Oneject Indonesia ini,” kata Luhut saat melakukan pelepasan ekspor di pabrik kedua PT Oneject Indonesia, Kawasan Industri KITIC, Delta Mas, Cikarang, pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Pada kesempatan itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi Oneject yang telah berhasil mengekspor ADS ke UNICEF dan Ukraina.

Kata dia pemerintah terus berkomitmen mendukung perusahaan dalam negeri yang berorientasi ekspor.

“Saya bangga Oneject bisa menjual produknya ke UNICEF, membuktikan perusahaan ini pasti memiliki tata kelola perusahaan yang bagus dan harga yang kompetitif,” katanya.

Baca Juga: Trend Transaksi Digital di Bali Meningkat Signifikan

Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana menjelaskan ekspor kali ini untuk memenuhi permintaan UNICEF sebanyak 120 juta pieces.

Sedangkan permintaan Kementerian Kesehatan Ukraina, perusahaan mengekspor 30 juta ADS, sehingga total ekspor mencapai 150 juta ADS atau 200 kontainer dengan total nilai penjualan senilai 10,5 juta dolar AS. 

Dia menyebut sejak 2008 telah melakukan ekspor ke Italia, Jerman, Nepal, Kuba, Pakistan, Algeria, Kenya, Tanzania, Sri Lanka dan juga ke lembaga internasional lainnya.

"Dengan target kapasitas produksi ADS dan safety needle mencapai 1,2 miliar per tahun, 50% untuk mengisi kebutuhan dalam negeri, dan sisanya diekspor,” kata Jahja dikutip dari keterangan resmi.

Baca Juga: Survei OJK Ungkap Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Pelajar Masih Rendah

Sebagai produsen alat suntik pintar atau smart syringe, yang merupakan gabungan dari safety needle dan auto disable syringe (ADS), tingkat komponen produk dalam negeri (TKDN) sudah mencapai 60%.

Adapun jenis produk jarum suntik produksi Oneject adalah ADS, smart syringe, safety needle, disposablesyringe, dan disposable needle.

Produk-produk alat suntik Oneject telah mendapat sertifikasi dari World Health Organization (WHO). Sejak 2020, WHO mulai mencanangkan penggunaan alat suntik yang aman di seluruh dunia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pandemi Covid-19 Dimanfaatkan untuk Tingkatkan Nilai Tambah Sektor Pertanian

Di Indonesia, penggunaan jarum suntik ADS dan safety needle di kalangan medis baru berkisar di bawah 20%, sisanya masih berupa produk jarum suntik non-ADS.

Kata Jahja hingga 2022 perusahaan telah berkomitmen memenuhi kontrak kerjasama dengan UNICEF untuk pengadaan 850 juta jarum suntik ADS dan safety needle, di mana 300 juta akan dikirim tahun ini.

“Produsen alat suntik global saat ini menghadapi tantangan untuk dapat memenuhi kenaikan permintaan yang lebih cepat dari peningkatan produksi. Hal tersebut mendorong Oneject menyelesaikan pembangunan pabrik barunya yang berkapasitas terpasang 900 juta, sehingga total kapasitas keseluruhan yang dimiliki mencapai 1,2 miliar jarum suntik ADS dan safety needle per tahun,” ungkap Jahja.***

Editor: M. Jagaddhita

Tags

Terkini

Terpopuler