Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid Masuk dalam Jajaran Komisaris Bukalapak

- 30 April 2021, 19:11 WIB
Komisaris Yenny Wahid (kiri ke kanan), Komisaris Utama Bambang Brodjonegoro dan CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bukalapak, Jumat 30 April 2021./Bukalapak
Komisaris Yenny Wahid (kiri ke kanan), Komisaris Utama Bambang Brodjonegoro dan CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bukalapak, Jumat 30 April 2021./Bukalapak /

INDOBALINEWS – Bukalapak mengangkat Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama dan Yenny Wahid sebagai komisaris perusahaan.

Pengangkatan tersebut diumumkan seusai rapat umum pemegang saham (RUPS), Jumat 30 April 2021.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin pada kesempatan tersebut memaparkan kinerja sepanjang tahun 2020 yang telah mencatat peningkatan 4 juta pelapak dan Mitra Bukalapak.

Baca Juga: Mitra Bukalapak Berikan Layanan kepada Lebih dari 7 Juta UMKM

 “Kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta pelapak, 7 juta Mitra Bukalapak dan 100 juta pengguna yang 70% didominasi pengguna di luar kota besar,” papar Rachmat Kaimuddin dalam keterangan resmi hari ini.

Menurut dia kondisi tersebut menunjukan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota besar, tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur.

Dia menyebut Bukalapak terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan di tengah masyarakat terlebih di situasi pandemi sekarang.

Baca Juga: Bukalapak Bekali Calon Wirausaha Digital dengan Kartu Prakerja Business Hub

Tentang pengangkatannya sebagai Komisaris Utama, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan semangatnya untuk berkolaborasi bersama Bukalapak.

“Inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang. Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM,” tutur Bambang.

Yenny Wahid mengatakan Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital.

Baca Juga: IIMS 2021 Bukukan Transaksi Rp1,12 Triliun, Berlangsung Hingga Hari Ini

Dengan bergabung bersama Bukalapak, dia berharap dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Bukalapak akan terus melanjutkan komitmennya untuk menjadi platform online dan O2O (online to offline) untuk menciptakan akses pasar kepada siapa saja untuk melakukan kegiatan jual beli dengan dukungan ekosistem bisnis dan teknologi yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.***

Editor: M. Jagaddhita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah