Penguatan Kebijakan Makroprudensial Sokong Ekonomi Hijau

- 1 Agustus 2023, 08:31 WIB
Sarasehan “Menuju Ekonomi Bali Hijau, Tangguh dan Sejahtera” pada Senin 31 Juli 2023 yang digelar di Tampaksiring Hall, Kantor BI Bali.
Sarasehan “Menuju Ekonomi Bali Hijau, Tangguh dan Sejahtera” pada Senin 31 Juli 2023 yang digelar di Tampaksiring Hall, Kantor BI Bali. /Shira Indobalinews

 

INDOBALINEWS - Indonesia telah menetapkan rencana ekonomi hijau sebagai salah satu strategi utama transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, serta mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pertumbuhan Ekonomi Hijau adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, namun juga ramah lingkungan, serta inklusif secara sosial. Sementara fokus dari ekonomi hijau ini adalah pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan penurunan risiko kerusakan lingkungan.

Bank Indonesia (BI) memberi perhatian besar terhadap pengembangan ekonomi hijau dan pembiayaan berkelanjutan. Kebijakan dan upaya menuju ekonomi hijau tidak bisa lagi ditunda, karena memberikan dampak sangat besar terhadap ekonomi dan keuangan.

Baca Juga: Tergiur Omzet Lebih Besar, Sarwendah Ikuti Suaminya, Ruben, Tambah Lapak Streaming di Shopee Live

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan bahwa untuk mendukung ekonomi hijau, BI melakukan penguatan stimulus kebijakan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan melalui implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) bagi Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS) yang akan berlaku sejak 1 Oktober 2023.

Hal itu dikatakan Erwin dalam acara Sarasehan “Menuju Ekonomi Bali Hijau, Tangguh dan Sejahtera” pada Senin 31 Juli 2023 yang digelar di Tampaksiring Hall, Kantor BI Bali.

Baca Juga: KM Sanjaya 86 yang Hilang Kontak di Selat Bali Belum Ditemukan, 16 ABK Belum Diketahui Nasibnya

Selain Erwin, sarasehan tersebut juga menghadirkan pembicara Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Kristrianti Puji Rahayu.

Dikatakan Erwin KLM tersebut meliputi penajaman insentif likuiditas kepada bank penyalur kredit/pembiayaan pada sektor hilirisasi minerba dan hilirisasi nonminerba (termasuk pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata, inklusif (termasuk UMKM, KUR, dan ultra mikro/UMi), serta ekonomi keuangan hijau.

Halaman:

Editor: Shira Ade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x