Perundingan Gencatan Senjata Perang Gaza Tinggal Tunggu' Gong', Potensi Gagal saat Last Minute Diwaspadai

21 November 2023, 11:46 WIB
Terlihat gumpalan asap di Gaza, di tengah konflik berkelanjutan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 18 November 2023. /Reuters/Alexander Ermochenko/

 

INDOBALINEWS - Pemimpin Hamas mengatakan bahwa kelompok militan Palestina hampir mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel, bahkan ketika serangan mematikan di Gaza terus berlanjut dan roket ditembakkan ke Israel.

"Pejabat Hamas hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dan kelompok tersebut telah menyampaikan tanggapannya kepada mediator Qatar, kata Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters oleh ajudannya Selasa 21 November 2023.

Meski begitu tidak ada rincian lebih lanjut tentang ketentuan perjanjian potensial tersebut. Pun begitu yang diyakini Presiden AS Joe Biden, sebelumnya juga mengatakan kesepakatan sudah dekat.

Baca Juga: Transfer Pemain Liga 1: Kesal Arema FC Kekurangan Pasukan, Fernando Valente: Saya Nanti Ikut Main

“Sekarang kita lebih dekat dibandingkan sebelumnya,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby tentang perjanjian yang bertujuan untuk menjamin pembebasan beberapa sandera yang ditahan di Gaza dan jeda dalam pertempuran yang akan memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah kantong yang terkepung.

Hamas menyandera sekitar 240 orang selama serangannya pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.200 orang.

Pembicaraan mengenai kesepakatan penyanderaan telah beredar selama berhari-hari. Pekan lalu diaporkan bahwa Qatar sebagai mediator sedang mengupayakan kesepakatan bagi Hamas dan Israel untuk menukar 50 sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata tiga hari yang akan meningkatkan pengiriman bantuan darurat ke warga sipil Gaza.

Baca Juga: Tergilas Kendaraan, Orok Bayi Ditemukan Warga Hancur di Pinggir Jalan

Sebelumnya Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Herzog mengatakan di acara ABC “This Week” pada hari Minggukemarin bahwa ia mengharapkan kesepakatan dalam beberapa hari mendatang.

Sementara Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani mengatakan bahwa poin-poin penting yang tersisa “sangat kecil.”

Ancaman Kesepakatan Gagal Last Minute

Meski bisa dibilang kesepakatan sudah hampir menemui titik terang namun ancaman gagal bisa saja terjadi. Mengingat sebelumnya pun sekepatan ini sudah hampir berhasil dan batal di menit-menit terakhir atau last minute.

“Negosiasi sensitif seperti ini bisa gagal pada menit-menit terakhir,” kata wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jon Finer dalam program “Meet the Press” NBC pada hari Minggu. "Tidak ada yang disepakati sampai semuanya disepakati."

Serangan Hamas pada 7 Oktober, hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Israel, mendorong Israel untuk menyerang wilayah Palestina untuk menargetkan Hamas.

Baca Juga: Beras Merah Pengganti Beras Putih Bagi yang Tidak Bisa Lupakan Nasi

Sejak itu, pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan setidaknya 13.300 warga Palestina telah terbunuh, termasuk setidaknya 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, akibat pemboman Israel yang tak henti-hentinya.

Hamas mengatakan melalui akun Telegramnya pada hari Senin bahwa mereka telah meluncurkan rentetan rudal ke Tel Aviv. Para saksi juga melaporkan roket ditembakkan ke Israel tengah.***

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler