Korban Perang Gaza Terus Melonjak, AS Cuek dengan Tekanan Internasional untuk Batasi Pasokan Senjata

6 Desember 2023, 08:19 WIB
Rafah, Gaza selatan yang kini ikut menjadi target serangan Israel, di mana AS tidak tergoyahkan mendukungnya. /Abu Mustafa/

INDOBALINEWS- Menghadapi melonjaknya angka kematian akibat serangan baru Israel di Gaza selatan, pemerintahan Biden berusaha menekan sekutunya untuk meminimalkan kematian warga sipil.

AS juga tak mengindahkan ancama internasional untuk membatasi bantuan militer.

Para pejabat tinggi AS, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, telah mendesak Israel secara terbuka untuk melakukan serangan yang lebih besar di wilayah selatan untuk menghindari banyak korban sipil akibat serangan mereka di wilayah utara.

Baca Juga: Mencicipi Kelezatan Menu India dan Kuliner Arab Dengan Rasa Khas Original di Jakarta

Sekitar 900 orang di Gaza tewas dalam serangan udara Israel antara hari Jumat ketika gencatan senjata berakhir dan hari Senin, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah korban tewas dalam serangan di Gaza selama empat hari setelah serangan lintas batas Hamas terhadap Israel pada bulan Oktober.

"Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan 1.199 orang yang tewas dalam empat hari setelah dimulainya serangan darat Israel di Gaza utara pada 28 Oktober," ujar sumber Kementerian Kesehatan Gaza dilansir dari Reuters Rabu 6 Desember 2023.

Baca Juga: Netizen Respons Positif Aksi Marsha dan Muthe JKT48 Meriahkan Shopee Live Streaming

Washington saat ini mengesampingkan penundaan pengiriman senjata atau mengkritik keras Israel sebagai cara untuk mengubah taktiknya karena AS yakin strategi perundingan pribadi yang ada saat ini adalah efektif.

“Kami pikir apa yang kami lakukan adalah memindahkan mereka,” kata seorang pejabat senior AS, mengutip bagaimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beralih dari menolak mengizinkan bantuan masuk ke Gaza menjadi mengizinkan hampir 200 truk bantuan setiap hari, dan mengatakan bahwa perbaikan tersebut adalah hasil dari diplomasi yang intens, bukan ancaman.

Baca Juga: 10 Ungkapan Terimakasih Dalam Bahasa Inggris Beserta Jawabannya

Pejabat AS tersebut berbicara setelah tiga hari kembali terjadi pemboman udara di Gaza selatan dengan jenazah anak-anak dan orang dewasa terlihat di bawah reruntuhan.

Namun pejabat AS mengatakan pengurangan dukungan militer kepada Israel akan menimbulkan risiko besar.

“Anda mulai mengurangi bantuan kepada Israel, Anda mulai mendorong pihak-pihak lain untuk terlibat dalam konflik, Anda melemahkan efek pencegahan dan Anda mendorong musuh-musuh Israel lainnya,” kata pejabat itu.

Baca Juga: Viral, Polisi Razia Warga Tidak Boleh Pakai Kaos Bela Palestina? Ini Faktanya

Amerika Serikat menyatakan dukungannya tidak tergoyahkan atas pemerintah Israel  dan tampaknya tidak terpengaruh oleh tuntutan internasional untuk mengubah strateginya.

“Harus saya akui, saya merasa bahwa perdana menteri tidak merasakan adanya tekanan, dan kami akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuan militer kami,” kata penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu, Ophir Falk, kepada Reuters pekan lalu ketika ditanya tentang tekanan internasional terhadap Israel.***

 

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler