Korsel Gonjang Ganjing, 'Skandal Tas Dior' Kim Kun-hee Bikin Gerah Partai

25 Januari 2024, 07:55 WIB
Kim Kun Hee Istri Presiden Korea Selatan yang tengah diterpa skandal tas Dior /Korea Times/

 

 

INDOBALINEWS - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang menjabat sejak 2022 lalu tengah gerah karena kredibilitas partainya Partau Kekuatan Rakyat ikut terseret "urusan isterinya" Kim Kun-hee.

Gonjang ganjing ini berawal dari beredarnya rekaman kamera tersembunyi yang memperlihatkan sang Ibu Negara menerima tas Dior sebagai hadiah.

Akibatnya, banyak pihak memprediksi, urusan ini bisa menjerumuskan Presiden Yoon Suk Yeol sekaligus bakal mengancam partainya mendapat suara mayoritas rakyat.

Baca Juga: Pengusaha Jasa Hiburan termasuk Spa di Denpasar Bernafas Lega, Jaya Negara Setujui Pajak 15%

Beberapa anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP) telah mendesak presiden dan istrinya, Kim Keon Hee, untuk meminta maaf atas insiden yang dijuluki oleh media lokal sebagai "skandal tas Dior".

Didesak juga permintaan maaf dari ibu negara untuk menyelesaikan persoalan itu karena melakukan hal tak patas. Sementara itu Kantor Kepresidenan belum berkomentar soal hal ini.

Sejumla pengamat politik mengatakan, dengan belum bereaksinya Presiden Yoon maka akan mengancam pengunduran diri pemimpin partainya. Masalah Yoon ini bisa memantik api yang pada akhirnya dapat merugikan PPP pada pemilu 10 April.

Baca Juga: Bali Calendar of Event 2024 :Juli dan Agustus, Ada Ubud Jazz, Layang Layang Festival dan Maybank Marathon

“Ini adalah sebuah bom politik. Risiko Kim Keon Hee akan semakin besar," kata Rhee Jong-hoon, seorang pengamat politik yang dilansir dari Reuters RAbu 24 Januari 2024.

Yoon memenangkan pemilu dengan kemenangan tipis pada tahun 2022 tetapi PPP yang dipimpinnya merupakan minoritas di parlemen, yang dikendalikan oleh saingannya, Partai Demokrat.

Para analis mengatakan ketika Kim, sebagai pasangan seorang pejabat pemerintah, menerima dompet Seharga 3 juta won ($2.250), dia mungkin telah melanggar undang-undang anti-suap.
Sementara para pendukung presiden mengatakan Kim adalah korban dari rencana ilegal untuk menjebaknya dan kampanye kotor.

Baca Juga: Markas Bali United Baskeball Kebakaran, Begini Kronologinya

Kasus ini muncul pada bulan November 2023 ketika saluran YouTube menayangkan klip video yang direkam secara diam-diam oleh seorang pendeta keturunan Korea-Amerika dengan kamera tersembunyi saat dia mengunjungi Kim dan menyerahkan tas tangannya.

Pendeta Abraham Choi mengatakan bahwa dia awalnya bertemu Kim karena keprihatinannya terhadap kebijakan garis keras Yoon terhadap Korea Utara. ***

Editor: Shira Ade

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler