Australia Cari Pasar Ekspor Kapasnya Selain ke China

- 13 Desember 2020, 17:13 WIB
ilustrasi kapas
ilustrasi kapas /PIXABAY

INDOBALINEWS -  Australia akan mulai memanen hasil tuaian kapas pada periode tahun 2020 sampai tahun 2021 pada bulan April 2021. Dan itu akan memberikan waktu beberapa bulan kepada eksportir untuk menyiapkan sejumlah pelanggan baru.

Australia berupaya meningkatkan permintaan untuk produk kapasnya dari negara-negara lain di luar China, seperti Vietnam, karena ketegangan hubungan dengan China.

Baca Juga: Udeng Untuk Masyarakat Bali Sejatinya Ajarkan Banyak Hal

China mengancam akan membuat Australia kesulitan dengan persediaan besar kapas yang tidak terjual, kata sumber yang mengetahui rencana itu pada Kamis 10 Desember 2020.

Pada Oktober 2020, pabrik kapas China diperintahkan untuk berhenti membeli kapas dari Australia. Langkah itu mengancam perdagangan senilai sekitar 900 juta dolar Australia (sekitar Rp9,47 triliun) di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Baca Juga: Lagi, Satpol PP Kota Denpasar Bali Tertibkan Gepeng dan Pengamen

Produsen kapas Australia awalnya tidak segera merasakan dampaknya, karena Australia sedang memiliki sedikit stok kapas untuk dijual setelah kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan rekor produksi kapas yang rendah.

Baca Juga: Angkasa Pura I Kampanyekan Prokes Jelang Nataru Agar Perjalanan Udara Aman

Namun sejak saat itu, hujan membasahi pantai timur Australia, dan para petani kapas di negara itu akan memproduksi 506.000 ton kapas, yang merupakan produksi tertinggi sejak 2018. Stok kapas yang besar membuat para eksportir berebut mencari pasar alternatif.

Halaman:

Editor: Shira Ade

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah