Wanita California Terjebak di Afghanistan di Tengah Kekalutan Taliban Memburu Warga Amerika Serikat

- 6 September 2021, 13:35 WIB
Sekelompok penduduk berupaya meninggalkan Afghanistan melalui Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 16 Agustus 2021 usai wilayah tersebut dikuasai Taliban.
Sekelompok penduduk berupaya meninggalkan Afghanistan melalui Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada 16 Agustus 2021 usai wilayah tersebut dikuasai Taliban. /Stringer/Reuters

INDOBALINEWS - Seorang wanita asal California terdampar di Afghanistan di tengah kekalutan karena Taliban sedang 'memburu' warga Amerika.

Tindakan Taliban ini terjadi sejak pasukan Amerika Serikat (AS) angkat kaki dari Kabul pada 31 Agustus 2021 lalu.

Wanita bernama Nasria ini berupaya keras menyelamatkan diri dari kemungkinan tindakan balas dendam para milisi Taliban.

Baca Juga: Cegah Akses Milisi Taliban, Google Tutup Akun Email Pemerintah Afghanistan

Nasria tidak sendiri. Ia bersama suaminya yang warga negara Afghanistan berada di antara 200 lebih warga AS yang masih terjebak di Afghanistan.

"Berhari-hari berlangsung, hingga aku bertanya-tanya pada diri sendiri. Apakah aku bisa pulang? Apa aku harus hidup di sini? Ataukah aku harus berakhir mati di sini?," kata Nasria kepada Voice of America dalam rekaman wawancara pada Jumat, 3 September 2021.

Milisi Taliban mengejar warga AS berlangsung setelah penarikan terakhir tentara Amerika dari bandara internasional Kabul. Tampaknya mereka mencari dari rumah ke rumah untuk menemukan para pemegang paspor AS.

Nasria, 25 tahun pulang ke Afghanistan pada Juni lalu untuk mengunjungi keluarga dan selanjutnya melangsungkan pernikahan di sana.

Baca Juga: Cegah Akses Milisi Taliban, Google Tutup Akun Email Pemerintah Afghanistan

Namun, ia dan suaminya tak bisa mendapatkan penerbangan keluar dari Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kota Kabul bulan lalu.

Ia menceritakan gambaran situasi yang kacau balau di jalan-jalan sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai, sebab ada ribuan warga Afghanistan yang berupaya melarikan diri keluar dari Afghanistan.

Nasria sendiri bersama suaminya berupaya sekuat tenaga untuk bisa menerobos rintangan berbahaya guna bisa mendapatkan penerbangan kembali ke Amerika.

"Begitu sulitnya untuk bisa mendapatkan penerbangan. Berhari-hari kami terpaksa harus tidur di jalan. Dan orang-orang harus melangkahi orang lain yang lagi terbaring. Betapa buruknya situasi waktu itu," jelasnya, dikutip Indobalinews dari New York Post, Senin 6 September 2021.

Baca Juga: Taliban: Kami Tidak Memiliki Bukti Osama bin Laden Terlibat Tragedi WTC

Pada akhirnya dia coba menghubungi Departemen Luar Negeri Amerika. Lantas dia diarahkan untuk pergi ke satu titik lokasi yang ditentukan di mana mereka bisa ditemui dan langsung dijemput menuju evakuasi penerbangan.

Di satu titik, tinggal beberapa langkah masuk ke pintu masuk bandara, terhalang karena milisai Taliban intervensi.

"Pasukan Amerika sudah terlihat di pintu masuk untuk menunggu kedatangan kami, namun milisi Taliban menghalangi jalannya kami," katanya.

Dikatakan, milisi Taliban yang menghadang menolak untuk memberi jalan walau sudah tunjukkan paspor.

Baca Juga: Rusia Ingatkan Pemimpin Negara CSTO Memburuknya Situasi Afghanistan Pascapendudukan Milisi Taliban

"Ada saat di mana aku bisa lewati para milisi Taliban dan berjalan secepat yang aku bisa. Lantas mereka mulai menembaki ke arah kanan kakiku sambil teriak minta aku untuk kembali. Harapan apa lagi yang masih kupunya?," lirihnya.

Sampai-sampai suaminya memohon kepada Taliban untuk mengizinkan Nasria bisa tinggalkan negeri itu walau tanpa dirinya. Namun Nasria menolak meninggalkan Afghanistan tanpa suaminya.

"Anakku bakal butuh figur seorang ayah, dan aku sendiri butuh pendamping suamiku sendiri," kata Nasria yang lagi hamil.***



Editor: M. Jagaddhita

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah