"Ini akan menjadi rudal jelajah pertama yang didesain sebagai senjata strategis," kata Ankit Panda dikutip Indobalinews dari Reuters.
"Itu cuma istilah eufemisme untuk sebuah sistem berkemampuan nuklir," tambah Panda, pengamat senior di Carnegie Endowment for International Peace di Amerika Serikat.
Namun belum diketahui apakah Korera Utara mampu dengan teknologinya membangun hulu ledak nuklir berukuran lebih kecil agar bisa dipasang pada rudal tersebut.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan di awal tahun bahwa pengembangan bom ukuran kecil menjadi prioritas utama.
Baca Juga: 20 Tahun Serangan 11 September 2001: Sisakan Tanda Tanya dan Teori Konspirasi
Militer Korea Selatan tidak mengungkap apakah telah mendeteksi uji coba tersebut, namun dikatakan pihaknya telah menganalisis secara detail bekerja sama dengan Amerika Serikat. ***