“Namun, proses itu berkelanjutan, sehingga akhirnya kita semua menerima puisi esai sebagai bagian dari ranah sastra dan budaya dunia,” katanya.
“Untuk menjadi penulis besar, kita bukan hanya perlu belajar dan memahami apa itu budaya. Tetapi juga mesti tahu dan memahami apa itu pengurusan awam dan politik, agama dan filsafat, sosio dan ekonomi, malah sains dan teknologi,” tutur Datuk Jasni.
Menurut sastrawan Malaysia ini, Denny JA memiliki paket itu, sehingga membolehkannya diprediksi sebagai calon penerima hadiah Nobel, jika sekiranya diizinkan Tuhan. ***